Diskusi Publik Forum Pemred Kepri

Potensi Tambang Kepri Mampu Lunasi Utang Negara
Oleh : Hadli
Selasa | 27-03-2018 | 14:04 WIB
forum-pemred1.jpg
Diskusi Forum Pemred Kepri di PIH Batam Centre. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pada tahun 2018 ini utang luar negri Indonesia mencapai Rp 4.800 triliun. Jumlah utang yang terus bertambah sejak orde lama itu dipastikan dapat dilunasi hanya dengan menggarap sejumlah pertambangan di Kepri.

Hal ini ditekankan Dr. Ahars Sulaiman, Staf Khusus Gubernur Provinsi Kepri sebagai pembicara Diskusi Publik Forum Pimred Kepri dengan tema 'Potret Media atas Keberhasilan Pembangunan Pemerintah di wilayah Perbatasan Kepri' yang digelar, Selasa (27/3/2018) di Hotel PIH Batam Centre.

"Potensi kita mempunyai ladang minyak di Natuna dan Anambas, saat ini sedang kerja sama dengan PT Santos dengan nilai triliunan. Ada empat titik ladang minyak kita, bisa melunasi utang negara berdasarkan kajian," paparnya.

Pertambangan lainnya yang dapat mendukung pelunasan hutang berpotensi pada pertambangan golongan A ada migas, golongan B ada timah, bauksit dan golongan C ada pasir.

Dengam demikian, tambahnya, sebanyak 2 juta penduduk Kepri saat ini dapat hidup makmur dengan garapan potensi sumber alam lainnya seperti perikanan, dengan luas laut 96 persen dan pariwisata.

"Dengan sumber alam kita yang begitu makmur, seharusnya dengan 2 juta penduduk kita yang paling makmur. Tidak seperti saat ini secara nasional kita pada garis medium," paparnya.

Potensi perikanan. Ikan diperairan Natuna yang kaya sejak dulu dicuri oleh nelayan asing. Saat ini ada sebanyak 316 kapal Pantura yang arahkan ke Natuan dan Anambas untuk menangkap ikan disana.

"Sudah saya sampaikan kepada gubernur, Kepri juga harus punya kapal tangkap ikan untuk menggarap ditempat sendiri. 200 kapal asal natuna dan anambas. 200 pabruikasinya didarat. Saya yakin dapat meningkatkan perekonomian," ujar dia.

Tempat wisata alam, katanya hampir diseluruh pulau yang ada di Kepri sangat bagus dengan hamparan pasir dan trumbu karang yang dapat menarik langsung wisatawan asing. Hanya saya sejak dulu Provinsi Kepri belum dapat mengelolanya dengan baik, walaupun saat ini dalam tahap perubahan secara perlahan.

"Kita hanya tidak pandai menggarapnya dengan baik. Padahal potensi pariwisata, hampir semua kabupaten dan kota kita memiliki wisata yang bagus-bagus," ucapnya.

Kepri memiliki Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang tercatat runway (landasan pacu) terpanjang di Indonesia. Dengan panjang 4025 meter hanya nadim juga tercatat terpanjang no tiga diasia. Namun pemerintah belum bisa menggarapnya dengan maksimal sebab masih di ganjal dengan Singapura.

"Kenapa sampai saat ini Kepri belum bisa mendatangkan langsung wisatawan asing khusnya dari eropa masuk Kepri. Semuanya harus melalui Singapura. Kepri hanya memiliki pelabuhan Internasional yang wisayawannya datang hanya berbelanja 100 dolar lantas pulang," ungkapnya.

Jika Bandara Internasional Hang Nadim dalat digarap dengan maksimal sebagai alat tranportasi udara yang dapat langsung mendatangkan wisatawan asing dari Eropa yang tidak perlu lagi melalui Singapura, tambahnya, tentunya Kepri akan semakin makmur di mata mancanahera karena Kepri memiliki semua potensi.

Dengan segala potensi yang telah disiapkan, Pemprov Kepri melakukan promosi besar-besaran di luar negri. Dengan promosi dan fasilitas udara yang memadai wisatawan akan tertarik langsung untuk berbondong-bondong datang ke wilayah ini, seperti di Bali.

Editor: Yudha