Warga Protes Tumpukan Limbah di Tanjunguncang
Oleh : Yosri Nofriadi
Senin | 26-02-2018 | 15:27 WIB
limbah1.jpg
Tumpukan limbah di samping Perumahan Bagaman, Tanjunguncang yang dikeluhkan warga. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tumpukan limbah karet dan komponen elektronik di bekas perusahaan scrab samping perumahan Bagaman, Tanjunguncang kembali dikeluhkan warga. Warga kuatir tumpukan limbah tersebut mengandung bahan beracun berbahaya (B3) yang akan mengancam kesehatan warga.

Rusli seorang warga menuturkan, keberadaan limbah tersebut menyebabkan udara di lingkungan sekitar jadi tak sehat. Itu karena limbah tersebut kerap dibakar oleh orang tak dikenal. Asap yang bersumber dari bakaran limbah itu sangat mengganggu sebab terasa perih dan menyengat.

"Asapnya sampai ke perumahan Marina Grand. Menyengat dan perih. Biasa bakar sore sampai malam. Benar-benar mengganggu," ujar Roger, warga lain.

Pengurus LMP Kelurahan Tanjunguncang Leo Lesmana mengatakan, tumpukan limbah yang disanyilir mengandung B3 itu benar-benar mengancam kesehatan warga yang berdiam disekitarnya. Warga bersama pihak LMP sudah berulang kali menyampaikan persoalan itu ke instansi pemerintah terkait mulai dari perangkat kelurahan hingga tingkat Pemko Batam namun belum ada tindakan yang berarti apapun.

"Pernah datang sekali orang PPNS Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tapi cuman lihat saja. Sampai sekarang tak diangkut-angkut limbah itu," ujar Leo, Senin (26/2/2018).

Diceritakan Leo, tumpukan limbah berupa karet balon untuk galangan kapal serta bekas komponen elektronik yang telah menyerupai gunung itu merupakan limbah dari PT IBL yang sudah tutup sejak tahun 2014 lalu.

Perusahaan tersebut merupakan perusahaan scrab yang mengolah dan menampung barang-barang bekas berupa karet dan VCB dari perusahaan lain.

"Namun saat tutup tanpa melalui proses cleaning (pembersihan) dulu. Sisa-sisa barang produksi mereka dibiarkan menumpuk begitu saja di sini. Inilah barang itu berupa VCB dan karet-karet balon untuk galangan kapal," ujar Leo.

Sementara Camat Batuaji Ridwan saat dikonfirmasi mengaku merespon keluhan warga tersebut dengan turun cek ke lokasi. Hasil pengecekan memang limbah tersebut harus segera ditindak lanjuti sebab mengancam kesehatan warga di sekitar. "Kemarin turun bersama petugas (PPNS) dari DLH. Sudah kami sampaikan ke DLH untuk ditindak lanjuti," ujar Ridwan.

Editor: Yudha