Polda Kepri Didesak Berantas Perjudian di Teluk Bakau
Oleh : Hadli
Senin | 29-01-2018 | 11:15 WIB
dadu01.jpg
Ilustrasi - Judi dadu.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tokoh masyarakat dan agama, Kecamatan Nongsa mendesak Polda Kepri untuk memberantas perjudian jenis kartu serta dadu yang berada di lingkungan RT03/RW09, Teluk Bakau, Kelurahan Batubesar.

"Kegiatan perjudian di sana sudah meresahkan masyarakat sekitar. Hasil rapat malam kemarin tokoh masyarakat dan agama meminta kepolisian khusus dari Polda untuk melakukan penindakan hukum karena sudah meresahkan," kata Amiluddin, Ketua Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Nongsa kepada wartawan, Senin (29/1/2017).

Warga Teluk Bakau mengeluhkan aktivitas perjudian di sana dikarenakan maraknya pencurian. Selain itu para istri mengeluhkan semua gaji suaminya tertumpah ruah pada perjudian tersebut.

"Gimana istri tidak mengeluh dan terjadi keributan rumah tangga, uang gaji habis di lapak dadu," kata Ami, sapaan akrab pria yang juga sebagai Ketua Pemuda Kecamatan Nongsa ini.

Aktivitas perjudian beragam jenis kartu dimulai sejak siang hingga makam hari. Sedangkan dadu guncang dimulai sejak pukul 23.00 WIB hinhga dini hari.

Ami mengatakan, sebelum rapat bersama tokoh masyarakat dan agama diantaranya Abd Kadir, Abd Wahab Madiun dan H.Arifin sekitar ratusan warga dengan perkiraan sepeda motor berjumlah 80 unit dan beberapa mobil mendatangi lokasi perjudian. Namun kedatangan warga sudah tercium oleh para pelaku.

Sebab, tiap pintu masuk lokasi tersebut ada yang menjaga dan segera menginformasikan kepada palaku. "Sampai di lokasi mereka (pemain dan para bandar) sudah bubar. Satu jam setelah warga bubar, mereka buka lapak dadu lagi," ungkapnya.

Kasus ini dinilai warga sudah tidak bisa ditanggani Polsek Nongsa maupun Polresta Barelang. Hal ini dikarenakan setiap dilakukan penindakan, aktivitas tersebut buka kembali. Bandar silih berganti karena adanya oknum Polisi yang melindungi.

"Kami menghindari terjadinya aksi anarkis oleh warga yang sudah tidak tahan dengan aktivitas tersebut. Karena mereka juga menantang warga dan bila terjadi saya angkat tangan tidak bertanggungjawab. Meski tidak ditindak dengan hukum, setidaknya ada penindakan penutupan selamanya agar kehidupan warga di sana menjadi tenteram kembali," harapnya.

Editor: Gokli