Tak Ada Kejelasan dari Gubernur, Driver Online Minta Bantuan Kadin Batam
Oleh : CR-17
Rabu | 17-01-2018 | 19:38 WIB
ado-ke-kadin-batam.jpg
Asosiasi Driver Online (ADO) Batam saat mengunjungi kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam (Foto: CR-17)

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah menyelesaikan pertemuan tertutup dengan Pemko dan DPRD Batam, Asosiasi Driver Online (ADO) Batam mengunjungi kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam.

Kedatangan perwakilan ADO Batam ini, guna meminta masukan dan bantuan dalam mendesak Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, segera memberikan kepastian penyelesaian pengurusan izin dua Perusahaan Terbatas (PT), dan dua Koperasi yang akan menaungi para driver online ini.

"Jadi nanti ADO ini bisa dibilang seperti serikat pekerjanya para driver taksi online, namun saat ini selain mendesak penyelesaian izin itu, kami lebih fokus terhadap regulasi yang akan melindungi para driver di lapangan," ujar Sopandi, Ketua ADO Batam, Rabu (17/01/2018).

Dalam pertemuan ini, perwakilan ADO Batam juga didampingi oleh Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Batam, Hadisam, yang mengakui pihaknya mendukung keberadaan Taksi Online di Kota Batam.

"Kita harus mendukung karena sudah ada aturan dan undang-undangnya, jadi kalau kita tidak mendukung ya sama aja kita mengingkari peraturan yang dibuat pemerintah," ujarnya.

Namun ia mengakui, saat ini permasalahan izin transportasi berbasis aplikasi ini terkendala di tingkat Gubernur. Sementara dari pihak Dinas Perhubungan Provinsi Kepri sendiri juga belum dapat memberikan kepastian.

"Jujur hingga saat ini kami pun belum bisa ketemu sama Pak Gubernur, sementara kalau kami menanyakan masalah proses pengurusan perizinan transportasi berbasis aplikasi ini, pihak Dishub Kepri hanya menjawab masih dalam pengurusan," lanjutnya.

Pihaknya sendiri menilai, adanya konflik antar Taksi Online dan Taksi Konvensional harusnya sudah tidak ada lagi, karena keberadaan transportasi berbasis aplikasi ini sudah diatur oleh pemerintah.

"Kita kan tau sudah ada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108, jadi kita tinggal mengaplikasikannya aja di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, setelah mendengar penjelasan dari pihak ADO Batam, Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk menyatakan bahwa besok pihaknya akan mengagendakan pertemuan dengan Kadishub Provinsi dan Kadishub Kota Batam.

"Tahun 2018 ada beberapa sektor yang perlu dikembangkan seperti sektor pariwisata, seringnya terjadi konflik di lapangan ini tentunya akan membuat para wisatawan merasa takut saat berkunjung ke Batam," katanya

Jadi, menilai saat ini harusnya Pemerintah Kota Batam dan masyarakat, harus sudah bisa menerima berkembangnya tehnologi digital.

"Dalam menggenjot sektor pariwisata, masyarakat juga menjadikan salah satu faktor penentu. Kita harapkan agar sistem berbasis aplikasi ini sendiri, dapat diterima dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," paparnya.

Editor: Udin