SKK Migas Ajak Wartawan Edukasi Masyarakat Hemat Gunakan Minyak dan Gas Bumi
Oleh : Suci Ramadhani
Jum\'at | 03-11-2017 | 10:38 WIB
SKK-Migas.jpg
SKK Migas dan KKKS wilayah Sumbagut menggelar edukasi untuk wartawan pada Kamis (2/11/2017) di Swiss Bel Hotel Batam (Foto: Suci Rahmadani)

BATAMTODAY.COM, Batam - Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memberi edukasi dan pemahaman kepada wartawan tentang kondisi perminyakan dan masalah yang tengah dihadapi SKK Migas saat ini dalam pertemuan di Swiss-Belhotel Batam, Harbuor Bay, Batuampar, Kamis (2/11/2017).

Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada wartawan tentang kondisi serta masalah yang sedang dihadapi SKK Migas saat ini. Harapan dengan diadakannya acara ini, wartawan dapat turut serta mengedukasi masyarakat untuk berhemat menggunakan sumber daya alam, khususnya minyak dan gas bumi.

Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan SKK Migas, Supriyono, menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi negara kaya minyak dan gas bumi. Bahkan sebaliknya, Indonesia mengalami krisis migas.

Ia mengatakan, kebutuhan konsumsi minyak dalam negeri saat ini adalah 1,6 juta barel per hari (BOPD), sedangkan produksi minyak di Indonesia rata-rata hanya mencapai 800.000 barel per hari.

"Tentu dengan fakta begitu, kita perlu mencari sumber-sumber minyak bumi baru," ujarnya.

Supriyono melanjutkan, Indonesia kini menempati posisi 29 dari negara penghasil minyak bumi dengan cadangan hanya 0,2 persen dari total yang dimiliki dunia. Sementara untuk gas bumi, Indonesia menempati di posisi 14 dari negara penghasil gas bumi, dengan rata-rata cadangan gas 1,5 persen dari total cadangan dunia.

Untuk itu, perlu dilakukan eksplorasi ataupun penelitian untuk mencari energi terbaharukan. Sehingga Indonesia dapat terlepas dari ketergantungannya terhadap energi minyak bumi.

Editor: Udin