Sinyal di Anambas Bahaya dari Segi Pertahanan dan Keamanan Negara
Oleh : Alfreddy Silalahi
Selasa | 05-09-2017 | 15:26 WIB
Kunjungan-wantannas11.gif
Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto: Freddy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Rombongan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) dari Deputi Politik dan Strategi mengeluhkan keberadaan akses telekomunikasi yang jauh dari kata merdeka di Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Saya pertama tiba di Anambas sangat terkejut dengan keberadaan sinyal. Tadinya saya menganggap sinyal disini bagus, ehh ternyata salah perkiraan. Ini sangat kritis," ujar Kolonel Lek Arwin Dutamaya, Selasa (5/9/2017).

Arwin menyayangkan sikap Telkomsel yang mempunyai program BTS Merah Putih untuk kesejahteraan masyarakat. Sementara, dari sisi keamanan dan pertahanan kondisi sinyal sangat mempengaruhi.

"Ini sudah masuk kategori bahaya dari segi pertahanan dan keamanan. Misalnya ada sesuatu terjadi, tak sempat memberi laporan. Udah lewat semua masyarakat sini. Tidak hanya mempengaruhi ekonomi masyarakat, tetapi keberadaan sinyal ini sudah sangat kritis," tegasnya.

Padahal, kata Arwin, Telkomsel merupakan milik Kementerian BUMN namun tidak ada sinergitas dengan Kemenkominfo. "Hal ini akan segera kami sampaikan kepada Ketua Wantanas (Presiden Joko Widodo) . Agar ada pemerataan dan perhatian Pemerintah Pusat pada daerah terdepan ini," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas, Jeprizal menerangkan tower regular yang murni dibangun pihak perusahaan berjumlah 12 unit terdiri dari 6 Telkomsel dan 6 Indosat.

"Tetapi yang mempunyai BTS Merah Putih itu Telkomsel. Kami sudah berupaya mengusulkan 13 pembangunan tower untuk memperluas akses telekomunikasi. Sudah disurvey, tetapi realisasi pembangunan belum ada. Dan disetiap kami bertanya belum ada kepastian dari provider (Telkomsel). Dan alasan mereka selalu pada kerugian yang mencapai Rp 4 Miliar perbulan di Anambas. Kami sudah bermohon, melihat kondisi Anambas yang terdiri dari Pulau-pulau agar tidak melihat sisi rugi atau untuk tapi dari segi sosial dan ketahanan negara," tegasnya.

Sebelumnya, lanjut Jeprizal, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membangun 10 tower USO yang bekerjasama dengan Telkomsel. "Tetapi sebagian tower itu rusak dan belum ada perbaikan dari telkomsel," terangnya.

Editor: Yudha