Miris, Masyarakat Teluk Siantan Anambas Belum Bisa Menikmati Listrik
Oleh : Alfreddy Silalahi
Senin | 17-04-2017 | 14:55 WIB
Siantan1.jpg

Bupati Anambas saat melakukan temu ramah dengan masyarakat Teluk Siantan, Kecamatan Siantan Tengah. (Foto: Freddy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Warga Desa Teluk Sunting, Kecamatan Siantan Tengah masih merasa terisolir. Pasalnya, hingga saat warga masih memanfaatkan genset untuk penerangan.

 

Salah satu ibu rumah tangga di Desa Teluk Sunting, Sutini mengakui, aparatur Desa telah mengusulkan agar pemerintah melepaskan Desa Teluk Sunting dari keterisoliran.

"Sejak tahun 2015 lalu kami sudah mengusulkan agar listrik disuplai oleh PLN, tetapi hingga saat ini belum ada realisasi. Kami sudah menunggu lama tapi tak kunjung datang," keluh Sutini, Senin (17/4/2017).

Menurutnya, untuk biaya perawatan genset sangat mahal. Selain itu, untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) menghabiskan 2 hingga 3 liter perhari. "Sehari minimal 2 liter lah untuk penerangan. Iya kalau genset tidak rusak, tetapi pasti butuh biaya perawatan," ungkapnya.

Ia berharap, keluhan tersebut segera ditanggapi pemerintah daerah, agar Desa Teluk Sunting terlepas dari keterisoliran. "Sudah lama hidup kami seperti ini, kami juga butuh perhatian,"harapnya.

Sementara, Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris menanggapi, kewenangan penanganan listrik berada di Pemerintah Provinsi Kepri. Haris juga tidak berani berjanji mengenai program listrik tersebut.

"Saya tidak mau muluk-muluk, karena listrik diranah Pemprov Kepri. Mengenai program pemerintah pusat, kita mendapat 2 MW, tetapi ini masih ditangan PLN. Tetapi kami tidak lepas tangan, tetap kami upayakan agar segera direalisasikan, karena ini kebutuhan masyarakat. Kalau 2 MW itu sudah dipasang, maka seluruh desa yang berada di Siantan Tengah ini akan normal," ujarnya.

PLN Tarempa, katanya, telah melakukan survei pemasangan jaringan listrik dibeberapa desa.
"Desa Bajau, Teluk Sunting, Air Nganga dan Mubur sudah cocok dilakukan pemasangan jaringan, karena desanya berdekatan dan berada satu pulau," pungkasnya.

Editor: Yudha