Pemkab Anambas Berharap Operator Penyedia Jasa Telekomunikasi Tidak PHP
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 27-03-2017 | 17:26 WIB
lobang-tower-di-belakang-kantor-Bupati-Anambas.gif

Lahan yang sudah dipersiapkan Pemkab Anambas untuk pembangunan tower, namun belum ada realisasi dari operator penyedia jasa telekomunikasi (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas mengaku prihatin terhadap sarana penunjang telekomunikasi. Pasalnya, selain memiliki kapasitas yang rendah, perusahaan belum mampu menambahkan tower di Anambas.

"Hingga saat ini belum ada bukti nyata tentang pemerataan telekomunikasi di Anambas. Jangankan untuk mengikuti kemajuan zaman tentang teknologi, kita ingin berkomunikasi dengan keluarga yang diluar Anambas juga sangat susah," keluh salah satu warga Tarempa, Syahrizal, Senin (27/3/2017).

Dia menerangkan, Anambas merupakan Pulau Terluar dan Terdepan yang berada diperbatasan. Menurutnya, keberadaan sarana telekomunikasi sangat penting sekali.

"Kita sudah terluar dan tertinggal, sementara sarana pendukung untuk mengejar ketertinggalan belum ada, maka kita yang berada di Anambas betul-betul makin tertinggal. Kalau daerah lain sudah merasakan kapasitas 4G, minimal kita mendapat 3G sajalah. Jangankan untuk internet, nelepon saja kita kesusahan," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra, mengakui penambahan kapasitas dan pembangunan tower merupakan hak dari operator. Namun, pihaknya telah mengusulkan untuk penambahan kapasitas dan pembangunan tower kepada operator.

"Kami sudah berusaha menemui pihak operator dan pemerintah pusat terkait panambahan kapasitas dan pembangunan tower. Tetapi hingga saat ini belum ada realisasi, yang ada kita diberi angin saja," jelasnya.

Disinggung mengenai pembangunan 5 tower yang sebelumnya telah disetujui pihak operator Telkomsel, pihaknya masih menunggu kepastian dari pihak operator. Sebab hingga saat ini belum ada realisasi dari persetujuan tersebut.

"Pada Desember 2016 lalu, kami sudah menemui operator Telkomsel, pada prinsipnya kami meminta perhatian untuk menambah tower. Dan kami juga meminta CSR dari perusahaan dalam bentuk pembangunan tower. Kemarin mereka setuju, tetapi hingga saat ini belum ada kabar tindak lanjutnya. Kita tunggu sajalah," tegasnya.

Dia juga menyesalkan kebijakan operator Telkomsel yang melulu menggunakan prinsip profit orientid (keuntungan) dan bukannya Human orientid (kemanusian).

"Syarat yang mereka minta, pengguna harus 300 KK. Kalau itu ditunggu, maka sampai kapan pun pembangunan tower tidak akan terealisasi. Karena melihat letak geografis kita yang terdiri dari pulau-pulau. Ini juga sudah kami jelaskan kepada operator, tetapi belum ada tindak lanjutnya," kesal Wan.

Lebih jauh Wan menjelaskan, pihaknya siap menyediakan lahan untuk pembangunan tower di Anambas. "Kita siap mendukung, seperti di belakang kantor ini sudah kita siapkan lahan, tetapi tidak dibangun sampai sekarang (mangkrak)," ujarnya mengakhiri.

Editor: Udin