Pemkab Anambas Tak Berani Tertibkan Pengecer Bensin "Nakal"
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 09-03-2017 | 17:50 WIB
jual-bensin-di-anambas.gif

Salah satu pengecer bensin di Tarempa, ketika belum mengalami kelangkaan. Sebelumnya harga bensin perbotol Rp14.000, namun saat ini tembus Rp20.000. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - ‎Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Anambas, Masykur, mengakui ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium telah habis. Dan Pemkab Anambas belum memiliki kajian tentang penertiban pengecer "nakal" yang sengaja menimbun BBM.

"BBM jenis premium memang lagi kosong, kalau solar ada. Informasi yang kami terima, minggu depan kapal pengangkut bensin tiba dari Natuna. Mengenai penertiban pengecer yang nakal, tentu ini harus dikaji dulu," ujar Masykur, Kamis (9/3/2017).

‎Dia menegaskan, pihaknya telah memerintahkan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) membuat draft regulasi untuk menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Saya sudah perintahkan DKUMPP untuk membuat draft penetapan HET dan diajukan kepada Pak Bupati, untuk membuat SK-nya.‎ Jadi tidak ada lagi nanti pengecer yang menjual bensin Rp20.000. Kalau ada yang tetap nakal, maka izin penjualan bensin akan dicabut," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, hanya berselang 3 minggu, masyarakat Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Anambas, Tarempa, kembali mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.

Bahkan, kelangkaan ini menjadi ajang mencari keuntungan besar bagi pengecer BBM. Pasalnya, harga premium kembali menjadi Rp20.000 per botol ukuran 1,5 liter, yang sebelumnya hanya Rp14.000 per botol.

"Bensin langka lagi, tetapi oknum pengecer nakal yang mempunyai stok menjual bensin Rp20.000 per botol. Di manakah mata dan telinga pemerintah daerah yang terkesan tutup mata menghadapi persoalan ini?," tegas Putra, salah satu warga Tarempa, Kamis (9/3/2017).

Editor: Udin