Anambas Kesulitan Menyediakan Lahan Hutan Kota
Oleh : Alfreddy Silalahi
Kamis | 02-03-2017 | 13:26 WIB
Tanaman-produktif1.gif

Tarempa, Ibukota Kabupaten Anambas. (Foto: Alfreddy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (Bapedas HL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Kepri meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menyediakan lahan 10 persen dari luas perkotaan untuk pengembangan hutan kota.

Seksi ‎Program dan Perencanaan Bapedas HL, Sutani Aziz mengatakan, pembangunan hutan kota telah dipertegas dalam Permenhut No.71/Menhut-II/2009 per tanggal 7 Desember 2009 tentang pedoman penyelenggaraan hutan kota, ditambah dengan Peraturan Pemerintah nomor 63 Tahun 2002 yang mengatur tentang perangkat aturan operasional untuk hutan kota.

"Penyedian lahan hutan kota ini bukan hanya untuk Anambas, tetapi seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepri. Tapi hingga saat ini, Anambas belum memberikan SK penunjukan lahan untuk pengembangan hutan kota. Saat ini, Bintan dan Tanjungpinang yang intens terkait hutan kota ini,"terangnya.

‎Dia mengakui, tujuan dilakukannya pengembangan hutan kota tersebut, untuk keseimbangan ekologi manusia dalam berbagai hal seperti, kebersihan udara, ketersediaan air tanah, pelindung terik matahari, kehidupan satwa dalam kota dan juga sebagai tempat rekreasi.

"Hutan kota ini sudah program nasional, dan sudah diatur dalam Undang-undang. ‎Kami hanya meminta Pemkab Anambas untuk menyediakan lahan, nantinya bibit tanaman untuk hutan kota disediakan oleh Bapedas HL Sei Jang Duriangkang, nanti biaya perawatan dan pemeliharaan tanaman hutan kota dialokasikan dari APBD Kabupaten Anambas," terangnya.

Dia menyinggung, pihaknya telah mengedarkan surat kesuluruh kabupaten/kota di Kepri. "Kami ingin menjemput bola. Tujuan kami untuk menambah ruang terbuka hijau," singgungnya.

Sementara, Kepala Seksi ‎Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas, Effendi mengakui, belum menerima surat tersebut. Menurutnya, pihaknya kesulitan menyediakan lahan hutan kota. Pasalnya, lahan sudah dimiliki oleh masyarakat.

"Kita mau menetapkan lahan hutan kota, kesusahan juga, karena lahan masyarakat. Kalau dilihat, alam kita masih hijau, dan saat ini masih banyak tanaman produktif, seperti cengkeh, kelapa, mangga dan aren. Kalau dibandingkan skala nasional, untuk lahan hutan minimal 30 persen dari luas daratan. Tapi kita lihat sendiri, alam kita masih hijau. Saat ini program kita hanya fokus untuk penataan taman," tegasnya.

Editor: Yudha