Tugu Proklamasi Peninggalan Muh Hatta

Penyebab Hancurnya Tugu Proklamasi di Letung Anambas Masih Misteri
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 20-02-2017 | 16:38 WIB
Tugu-proklamasi-di-Anambas.gif

Tugu Proklamasi Letung, Yang Didirikan oleh Wakil Presiden Pertama Indonesia, Muh Hatta pada 1952 INI terakhir terlihat utuh pada 1993, namun sekarang sudah hancur (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Tugu Proklamasi yang berisikan prasasti dan tandatangan Wakil Presiden Republik Indonesia pertama, Muh Hatta, hancur berkeping-keping. Padahal, Tugu Proklamasi yang berada di Letung, Pulau Jemaja tersebut sebagai pertanda bahwa Anambas ini bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dari informasi yang dihimpun, Tugu Proklamasi tersebut didirikan pada tahun 1952 dan langsung ditandatangani oleh Muh Hatta. Tugu tersebut, sebagai bukti atau pemberitahuan kepada masyarakat, bahwa Muh Hatta pernah berkunjung ke Letung, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas. Namun karena tidak dirawat dengan baik, sehingga Tugu tersebut hancur berkeping-keping.

Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengakui, Tugu tersebut sebagai tanda bahwa Muh Hatta pernah berkunjung ke Letung dan sebagai pertanda bahwa Letung dan Anambas masuk wilayah NKRI.

"Sejarahnya saya tidak tahu persis, saya hanya mendengar dari Tetua yang berada di Letung. Ketika melihat Tugu itu tidak ada lagi, saya perintahkan Camat Jemaja untuk mencari, dan menggali daerah sekitar ‎Tugu itu berdiri," kata Haris, Senin (20/2/2017).

Menurutnya, tujuan pencarian tersebut untuk memberitahukan kepada masyarakat dan menyadarkan masyarakat bahwa Anambas ini wilayah NKRI. Dia juga menegaskan, Prasasti tersebut juga dapat digunakan sebagai destinasi wisata.

"Tugu itu merupakan sejarah, dan tidak semua wilayah perbatasan ini dikunjungi oleh Wakil Presiden Pertama RI. Dan saya ingin mengangkat sejarah sebagai salah satu destinasi wisata," terangnya.

Sementara, Camat Jemaja, Abdullah Sani, mengaku mendapat perintah dari Bupati untuk mencari Tugu Proklamasi tersebut. Namun, penggalian langsung dihentikan. Pasalnya, masyarakat dan Camat mendapat tanda bahwa Tugu tersebut sudah hancur.

"Sabtu (18/2) kemarin, kami melakukan penggalian, berkisar pukul 09:00 WIB hingga 11:00 WIB. Tetapi kami langsung menunda penggalian, karena kami melihat tanda-tanda bahwa Tugu Proklamasi itu sudah pecah," terangnya.

Hingga saat ini, hancurnya Tugu Proklamasi tersebut masih menjadi misteri. Pasalnya, tak seorang pun masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut.‎

Editor: Udin