Masyarakat Siantan Mengeluh, Cek Kolesterol di Puskesmas Harus Bayar
Oleh : Alfred Silalahi
Selasa | 06-12-2016 | 14:14 WIB
Ilustrasi-Cek-Kolesterol1.jpg

Ilustrasi cek kolestrol.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Siantan mengeluhkan kebijakan Puskesmas Tarempa yang meminta duit ketika ingin mengecek kolesterol.

 

Muhammad salah satu masyarakat Siantan mengatakan ketika ingin mengecek kolesterol dirinya diarahkan untuk membayar terlebih dahulu agar alat pemeriksa kolesterol dikeluarkan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Tarempa.

"Saya hanya ingin mengecek kolesterol,tetapi disuruh bayar terlebih dahulu,agar alat pemeriksa kolesterol dikeluarkan oleh pihak Puskesmas. Padahal saya memiliki BPJS,"keluhnya,Selasa(6/12/2016).

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas, Herianto mengakui pembayaran alat pemeriksa kolesterol dibenarkan bila alat itu disediakan sendiri oleh tenaga kesehatan.

"Memang sempat kami kehabisan alat pemeriksa kolesterol, tetapi kami sudah beli. Kalau alat itu disediakan tenaga kesehatan, maka dibenarkan untuk membayar dan satu lagi bagi yang tidak punya BPJS juga harus membayar. Ini sudah kami sediakan alat pemeriksa kolesterol, kedepan pengguna BPJS tidak membayar lagi," terang Herianto.

Dia mengatakan, pihaknya kekurangan alat kesehatan dan tenaga medis disetiap Puskesmas, Rumah Sakit Bergerak, dan Rumah Sakit Lapangan. Namun dia berjanji, pada tahun 2017 mendatang akan membenahi seluruh peralatan kesehatan.

"Insya Allah, saya sudah programkan untuk membenahi dan melengkapi seluruh kebutuhan alat kesetahan di Puskesmas dan RSB serta RSL. ‎Untuk dokter spesialis, kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan agar mereka yang mengakomodir," terangnya.

Untuk penambahan alat laboratorium, lanjut Heri, pihaknya akan terlebih dahulu mendatangkan tim kalibrasi untuk menentukan alat yang dapat digunakan atau harus diganti.

"Memang butuh waktu dan anggaran,tetapi pelayanan kesehatan,kami berusaha meningkatkan-nya. Maklum lah, saya baru 2 bulan disini, sebelumnya masih banyak harus dibenahi," tegasnya.

Editor: Yudha