Kekurangan Materi Pelajaran, Siswa SMA 1 Jemaja Masih Beli LKS
Oleh : Alfred Silalahi
Rabu | 30-11-2016 | 12:14 WIB
Kepsek-SMA1-Jemaja1.jpg

Supriyanto, Kepala Sekolah SMA 1, Jemaja. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - ‎Meski Permendikbud nomor 8 tahun 2016 tentang buku yang digunakan oleh satuan pendidikan diterapkan diberbagai kabupaten/kota, namun peraturan tersebut tidak berlaku di SMA 1 Jemaja. Bahkan pembelian Lembar Kerja Siswa (LKS) masih diterapkan.

 

Kepala SMA 1 Jemaja, Supriyanto mengakui, pihaknya belum menerapkan Permendikbud tersebut. Pasalnya, SMA 1 Jemaja masih menggunakan KTSP 2006 dan belum ada arahan dari Dinas Pendidikan untuk menerapkan Kurikulum 13.

"Disamping kami masih kekurangan guru, kami juga masih menggunakan KTSP 2006.‎ Buku pegangan guru masih kurang. Sehingga materi guru juga kurang oleh karena itu kami arahkan siswa membeli LKS, kami tidak memaksa, siapa yang mau beli ya silahkan. Kalau tidak juga tidak apa-apa," ujar Supriyanto, Rabu(30/11/2016).

Dia juga mengakui, langkah yang dia terapkan tersebut tidak diketahui oleh Dinas Pendidikan. "Tidak ada larangan dari Disdik terkait pembelian LKS ini," terangnya.

Ketika disinggung menganai Dana BOS, Supri mengatakan pihaknya membeli buku khusus buat pegangan guru saja.

"Untuk pegangan siswa-siswa kami suruh carikan sendiri. Apakah membeli buku dari siswa SMA yang sudah tamat atau yang saat ini sudah duduk di kelas XI atau XII‎. Kami sudah terlanjur membeli buku K13, namun karena peraturan selalu berganti-ganti, buku K13 itu tidak dipakai dan sampai saat ini masih menggunakan KTSP 2006," jelasnya.

Dia menyinggung, jumlah siswa keseluruhan 259 siswa dengan ruang belajar 11 dan tenaga pengajar 22 orang.

"12 tenaga pengajar berstatus PNS, dan 10 berstatus GTT. Saat ini masih ada guru yang merangkap mata pelajaran lain, sebagian ada yang tak sesuai dengan jurusan. Kami juga masih banyak kekurangan sarana dan prasarana seperti laboratorium dan sarana olahraga. Ini juga sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi, tapi hingga saat ini belum terealisasi," singgungnya.

Sementara, salah satu siswa yang dikonfirmasi terkait pembelian LKS mengatakan, pihaknya terpaksa membeli karena kekurangan materi belajar dan tidak semua mata pelajaran ada buku pegangan.

"Mau tidak mau harus membeli LKS karena tidak semua mata pelajaran ada buku pegangan. Kalau harga per LKS berkisar Rp12.000. Saat ini ada belasan LKS lah yang dipegang siswa," ujarnya sambil meminta namanya tidak dipublikasikan.

Editor: Yudha