Pemahaman Demokrasi Pemilih Pemula

KPU Sosialisasi Pemahaman Dasar Pemilu di SMK 3 Jemaja Timur
Oleh : Alfred Silalahi
Senin | 28-11-2016 | 11:26 WIB
Sosialisasi-Pemilu1.jpg

Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan sosialisasi tentang pemilihan umum kepada pemilih pemula di SMK 3 Jemaja Timur, Kabupaten Anambas. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan sosialisasi tentang pemilihan umum, penyelenggara pemilu ‎dan memberikan pemahaman demokrasi kepada pemilih pemula di SMK 3 Jemaja Timur Kabupaten Anambas, Senin (28/11/2016).

 

Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Anambas, Syukrillah mengatakan, ‎sosialisasi dilakukan serentak dikalangan SLTA seluaurh Anambas yaitu untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan berdemokrasi di Indonesia.

"Kehadiran saya disini untuk memberikan pemahaman dasar kepada adik-adik pemilih pemula, mulai berumur 15 tahun. 2018 nanti, kita sudah akan memulai pemilihan. Pengetahuan berdemokrasi itu penting," ujar Syukrillah saat menjadi Pembina Upacara di Lapangan SMK 3.

Syukrillah menjelaskan, dewan kehormatan penyelenggara pemilu akan mengawasi kerja Badan Pengawas Pemilihan Umum (bawaslu) dan KPU, sedangkan Bawaslu mengawasi administrasi dan penyelenggara pemilu (KPU).

"DKPP, Bawaslu dan KPU ini saling berkaitan dalam berdemokrasi. Jadi, pada penyelenggaraan pemilu harus jujur dan bebas tidak terikat apapun atau tekanan dari pihak manapun," terangnya.

Ia mengatakan, pemilih pemula harus cerdas berdemokrasi, untuk meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi. Pemilih pemula, merupakan segmen yang strategis karena memiliki potensi yang sangat besar.

"Pemilih cerdas berdemokrasi ialah ketika pemilih memahami demokrasi, kritis terhadap praktek demokrasi dan terampil dalam memperjuangkan kepentingan politik publik. Demokrasi artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, sedangkan negara demokratis berarti negara yang meletakkan kedaulatan tertinggi ditangan rakyat," katanya.

Syukrillah menegaskan, negara demokratis memiliki ciri-ciri yaitu ada kebebasan, membuka ruang partisipasi dari masyarakat, tetapi yang paling nyata ialah ikut memilih diajang pemilu dan harus mengawasi pemerintahan.

Pemilu, lanjut Syukri, merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Rakyat yang memilih secara langsung pemimpin politik seperti Presiden, Gubernur, Bupati dan Legeslatif.

"Adik-adik, kalian semua punya kekuatan untuk menentukan seorang kandidat lolos atau tidaknya dalam pemilu, karena kalian adalah pemilih. Jadi jangan sampai acuh tak acuh dalam memilih, karena suara kalian yang menentukan nasib negara atau daerah ini. Jangan sampai golput," tegasnya.

‎Sementara, Kepala Sekolah SMK 3, Erni Subhiyanti mengapresiasi sosialisasi KPU tersebut, pasalnya pemahaman itu sangat bermanfaat bagi siswa-siswi sebagai pemilih pemula.

"Acara ini pasti sangat bermanfaat, karena siswa-siswa belum tentu memahami apa itu KPU. Adanya acara ini jelas bisa pengetahuan dasar untuk memilih, ini juga akan sangat memperngaruhi pemahaman ketika memilih nanti. Kami juga sebelumnya memberikan arahan pada tahun 2015 untuk pemilihan Bupati dan Gubernur, agar siswa yang sudah memiliki syarat memilih, menggunakan hak suaranya," terangnya.

Editor: Yudha