Warga akan Datangi Kantor Bupati

Semenisasi Jalan Lingkungan di Siantan Tengah Tidak Sesuai DED
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 03-11-2016 | 12:54 WIB
Semenisasi1.jpg

Semenisasi di Kecamatan Siantan Tengah Tidak Sesuai DED. (Foto: Freddy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - ‎Masyarakat Kecamatan Siantan Tengah akan mendatangi kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas untuk mempertanyakan pembangunan jalan di lingkungan meraka yang tak kunjung selesai.

Camat Siantan Tengah, Herry Fahkrizal, mengatakan, dua bulan terakhir tidak ada aktivitas dari kontraktor pelaksana CV Massa Sarana asal Pekanbaru. Padahal, sesuai Detail Engineering Design (DED), pembangunan jalan lingkungan sepanjang 223 meter, dan saat ini baru 200 meter yang selesai.

"Baru 200 meter yang selesai disemenisasi, 23 meter lagi belum ada kejelasan hingga saat ini. Masyarakat sudah mendesak ingin mempertanyakan kelanjutan pembangunan jalan lingkungan kepada Bupati maupun DPRD," terangnya, Rabu (3/11/2016).

Dengan terhentinya pembangunan tersebut, lanjut Herry, aktivitas masyarakat menjadi terhambat. ‎Pasalnya, jalan menuju sekolah TK, UPT, PPKB dan UPT Dinas Pendidikan sulit dijangkau bila hujan turun.

"Kalau hujan turun, jalanan jadi berlumpur sehingga sulit dijangkau. Ini yang ditanyakan masyarakat, apakah diperpanjang atau tidak, apakah terjadi addendum atau CCO," ujarnya.

"Sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada bulan Agustus, dengan masa pekerjaan selama 90 hari, kalau diperhitungkan akan berakhir pada 6 November mendatang. Kami curiga, ada apa diproyek itu, sehingga terhenti dengan kekurangan 23 meter lagi," tambahnya.

‎Herry menjelaskan, dirinya pernah bertemu dengan kontraktor pelaksana CV Massa Sarana. Kontraktor beralasan bahwa volume pembangunan sudah mencukupi.

"Nilai proyek tersebut Rp639.841.000.00 dengan nomor kontrak 01.OML/SP-HS/PJP/DPU-CK/APBD/VIII/2016. Kalau alasan kontraktor seperti itu, tentunya perencanaan awalnya sudah tidak fix, karena tentunya pengerjaan harus sesuai kontrak," tegasnya.

Rasa curiga masyarakat semakin memuncak karena sampai sekarang masih ada tumpukan pasir, batu, semen di tepi jalan. Tapi pengerjaan dihentikan. "Kalau sudah cukup‎, kenapa ada tumpukan batu, pasir dan semen 320 sak," pungkasnya.

Editor: Yudha