Akibat Angin Kencang dan Gelombang Air Laut Tinggi

Sejumlah Guru dan Pelajar SMK 1 Air Asuk Anambas Batal ke Sekolah
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 17-10-2016 | 14:14 WIB
Pompong-di-Tarempa.gif

Pompong satu-satunya transportasi para pelajar dan tenaga pengajar dari dan menuju SMK 1 Air Asuk. Pompong saat ingin berlabuh di Pelabuhan Pemda, Tarempa (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sejumlah pelajar dan tenaga pengajar dari Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas terpaksa batal berangkat ke SMK 1 Air Asuk, Kecamatan Siantan Tengah.‎ Pasalnya, Anambas diterpa angin kencang, selain itu gelombang juga lumayan menantang bila dilayari dengan kapal pompong berkapasitas 5 Gross Ton (GT).

Tidak dapat dipungkiri, Anambas merupakan suatu daerah kepulauan. Bahkan bagi siswa yang ingin menuntut ilmu, memiliki banyak rintangan. Angin dan gelombang tinggi menjadi salah satu tantangan bagi pelajar maupun tenaga pengajar untuk menempuh sekolah. Karena Tarempa dan Air Asuk dipisahkan oleh lautan, sehingga harus menggunakan transportasi laut.

Salah satu pelajar SMK 1 Air Asuk, Fitri mengatakan, pihaknya waspada dengan cuaca angin kencang, yang dapat menyebabkan kecelakaan.

"Nahkoda kapal men‎yampaikan kepada kami, kalau dia (nahkoda) tidak berani mengambil resiko, karena akibatnya akan fatal. Sehingga pelayaran ke Air Asuk ditunda. Hanya pompong itu transportasi kami pulang dan pergi ke sekolah (SMK 1 Air Asuk)," terangnya, Senin (17/10/2016).

Sementara, Rona salah satu tenaga pengajar di SMK 1 Air Asuk, membenarkan pihaknya harus menunda keberangkatan pompong demi menjaga keselamatan pelajar.

"Yang kami utamakan adalah keselamatan, kalau angin kencang tidak baik bila dipaksakan. Saya akan sampaikan kepada Kepala Sekolah, kalau kami terkendala berangkat ke Air Asuk karena angin kencang,"tegasnya.

Sementara,‎ Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarempa, Angriono berpesan, agar masyarakat waspada terhadap angin kencang. Pasalnya kecepatan angin berkisar 3 Knot sampai 35 Knot.

"Rata-rata kecepatan angin saat ini mencapai 10 Knot dengan arah barat daya barat laut. Dengan kecepatan angin kencang akan berbahaya melayari lautan, ditambah lagi tinggi gelombang 0,5 M sampai 1,25 M. Bagi kapal kecil (pompong) memang terganggu, tapi harapan kami masyarakat harus waspada dengan kondisi angin kencang ini," tegasnya.

Editor: Udin