Calo Tiket Ferry VOC Batavia Gentayangan di Pelabuhan Sri Bintan Pura
Oleh : Alfredi Silalahi
Senin | 01-08-2016 | 17:54 WIB
ferry-voc-batavia.jpg

Ferry VOC Batavia.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Praktik percaloan tiket Ferry VOC Batavia jurusan Tanjungpinang - Tarempa, Anambas masih terjadi di Pelabuhan Sri Bintan Pura. Akibatnya, calon penumpang yang tidak memiliki tiket berani naik ferry tersebut dan hal ini menjadi penghambat keberangkatan.

"Tiket sudah habis terjual, sedangkan seat mas‎ih ada yang kosong. Karena masih kosong kami nekat naik, ternyata ada pemeriksaan tiket dan bagi yang tidak memiliki tiket disuruh turun dari ferry itu. Setelah turun, calon penumpang ada yang melapor ke pihak syahbandar,sehingga ferry tidak diizinkan berlayar," ujar salah satu calon penumpang yang enggan disebutkan namanya, Senin (1/8/2016).

"Ini yang kami pertanyakan, kenapa tiket habis tetapi seat masih kosong?," tambahnya lagi.

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Amat Yani juga mengeluhkan hal tersebut. Namun,yang paling dikhawatirkan yakni dalam ferry tersebut ada 9 turis yang ingin berkunjung ke Anambas.

"Syahbandar sudah menjalankan tugasnya. Namun, ini tidak terlepas dari perhatian pemerintah, agar ada ketegasan dan kedisiplinan. Di dalam ferry itu ada 9 turis ingin berkunjung ke Anambas, bagaimana mau menarik perhatian dan meningkatkan pariwisata kalau transportasinya seperti ini. Sementara menuju Anambas memakan waktu kurang lebih 9 jam. Tentu ini jadi pembelajaran, bagaimana kita melengkapi infrastruktur dan menjadi prioritas yakni transportasi," tegasnya.

Sebelumnya, calon penumpang ferry cepat VOC Batavia maupun Trans Nusantara yang melayani rute Tanjungpinang-Letung-Tarempa mengeluh tak mendapatkan seat. Pasalnya, ketika masyarakat memesan tiket ke PT Rempang, penjual selalu mengatakan seat sudah penuh.

"Ketika ingin kembali ke Tarempa, untuk memesan tiket kepada PT Rempang selalu bilang seat udah penuh. Padahal,kalau kita langsung ke Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, seat masih ada yang kosong. Ini pasti ada permainan antara PT Rempang dengan calo tiket," ujar Indra Syahputra, salah satu tokoh masyarakat Anambas, Jumat (29/7/2016).

Indra menegaskan, calo tiket ferry itu harus segera diusut, karena sangat menyusahkan calon penumpang tetapi menguntungkan diri sendiri.

"Ini sudah jelas merugikan masyarakat yang ingin kembali ke Anambas. Ini harus diusut,jangan sampai dibiarkan merajalela. Ini juga akan menghambat tamu yang akan berkunjung ke Anambas,bila tamu sudah berencana berangkat,tetapi calo bermain,tentu tamu itu pasti batal ke Anambas. Hal seperti itu sudah kerap terjadi. Ini harus diusut, bila perlu dilaporkan saja kepada polisi," tegasnya.

Sementara, Fadhil Hasan mengatakan, penjual tiket Anambas maupun calo tiket Tanjungpinang kerap "bermain" dengan pejabat Anambas.

‎"Ada oknum yang memegang sampai 10 tiket, dikeluarkan ketika menjelang ferry berangkat. Otomatis tiket itu tidak laku, sisa tiket itu diambil pejabat ini, untuk pertanggungjawaban perjalanan dinas. Orangnya tidak ada berangkat, tetapi uang perjalanan dinas ditagih. Ini disebut laporan perjalanan dinas fiktif," terangnya.

"Itu sudah rahasia umum para pejabat Anambas, mereka bermain dengan calo tiket. Tidak hanya oknum pejabat eksekutif,oknum pejabat legislatif juga ada yang bermain. Kami harapkan Bupati dan Wakil Bupati, jeli melihat kondisi ini. Jangan sampai itu terus terjadi," tambahnya.

Editor: Dodo