Pemerataan Ekonomi dengan Kapal Tol Laut di Anambas Masih Omong Kosong
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 01-06-2016 | 15:15 WIB
tollautdianambas1.jpg

Tol Laut yang sedang bersandar di Pelabuhan Tarempa. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Harapan pemerataan dan keadilan ekonomi dengan kehadiran Kapal Tol Laut, ternyata masih sebatas omong kosong belaka di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.  Masyarakat Anambas masih mengeluhkan fungsi "Tol Laut" yang terkesan, lebih menguntungkan para pengusaha saja. 

 

Pasalnya, barang yang dibawa oleh "Tol Laut" berasal dari Jakarta tidak berdampak sama sekali pada kontrol harga kebutuhan pokok. Bahkan, masyarakat meyakini barang tersebut lebih murah dibandingkan barang yang berasal dari Tanjungpinang.

Salah seorang warga Tanjung, Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan, Manto, menjuluki Tol Laut sebagai "Barang Jakarta, Harga Tanjungpinang".‎ Menurutnya, barang yang dibawa dari Jakarta itu, pasti lebih murah dibandingkan barang dari Tanjungpinang. Dan biaya operasional menggunakan Tol Laut telah disubsidi oleh pemerintah.

"Ada benarnya kedatangan Tol Laut ini, yaitu stok barang yang tidak putus. Tetapi semua itu juga dirasakan para pengusaha, karena hanya menguntungkan mereka. Di setiap Tol Laut datang, pasti ada kenaikan harga di pasar, padahal kita tahu, harga dari Jakarta itu lebih murah dan ongkosnya juga telah dibantu Pemerintah. Tetapi harga barang selalu saja naik," katanya Rabu(01/06/2016).

Dia ‎menanggapi terkait Kementrian yang mengatakan Membangun Keadilan Menggunakan Tol Laut. Menurutnya, hal tersebut bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Dia berharap,Tim Kementrian untuk segera meninjau harga pasar yang menggunakan Tol Laut.

"Pemerataan dan keadilan yang disebut itu‎ hanya omong kosong di Anambas ini. Iya, mereka hanya duduk di belakang meja saja, coba lah datang ke Anambas ini, main-main sesekali ke Tarempa, Pak Mentri," tegasnya.

Expand