Pasokan Bahan Pokok ke Anambas Tersendat, Ini Penyebabnya
Oleh : Alfredi Silalahi
Kamis | 21-04-2016 | 16:38 WIB
pedagang cabai anamba.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Macetnya transportasi laut membuat sejumlah kebutuhan pokok jenis sayur mayur, langka dipasar tradisional Tarempa. Para ibu rumah tangga dan pedagang mengeluhkan hal tersebut. 

Salah satu pedagang sayur mayur di Pasar Inpres Tarempa, Aliarman (42) mengatakan stok‎ cabai merah keriting dan sayur mayur habis sejak empat hari terakhir. Hal ini disebabkan, kapal ferry yang tidak berlayar dalam sepekan terakhir. Padahal, ferry tersebut menjadi alat transportasi andalan yang dapat dimanfaatkan jasanya untuk mendatangkan komoditi sayur dari Tanjungpinang.

"Sayur mayur sedang langka, cabai, tomat, bawang, wortel dan lainnya. Biasanya kami mengharapkan jasa ferry yang jadwalnya tiga kali seminggu. Tapi seminggu belakangan ini, ferry tidak berlayar. Kalau mengharapkan KM Bukit Raya dan Lawit, jadwalnya dua kali dalam satu bulan,sama halnya dengan kapal perintis KM Trigas yang biasa bawa sayur mayur, otomatis permintaan pasar tidak terpenuhi," katanya, Kamis (21/4/2016).

‎Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga di Tarempa, Almaini mengaku tengah kesulitan untuk menyajikan hidangan makan untuk keluarganya. Bahan untuk memasak, yakni bumbu dapur sangat sulit didapatkan.

"Masak boleh saja, tapi bumbunya yang tidak ada. Bahkan anak-anak tidak selera untuk makan, karena cabai, tomat, bahkan sayur tidak ada yang jual. Kalau makannya tanpa bumbu, saya juga tidak selera untuk makan," ujarnya.

Kondisi ini, seharusnya menjadi perhatian pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat untuk menyejahterakan masyarakat yang jauh terpencil di pulau perbatasan. Harapan masyarakat, pemerintah dapat membantu pasokan kebutuhan pokok dan dapat memperlancar transportasi menuju Anambas maupun Tanjungpinang.

Seperti diketahui, sejak Sabtu(16/4/2016) lalu, ferry dengan rute ‎Tanjungpinang-Tarempa tidak beroperasi dikarenakan adanya kerusakan. Operator agen tiket VOC Batavia mengatakan belum ada kepastian ferry untuk berlayar kembali.

Editor: Dodo