Warga Jemaja Tolak Pembukaan Kebun Karet
Oleh : Fredy Silalahi
Minggu | 10-04-2016 | 17:43 WIB
Pertemuan_warga_Jemaja_terkait_penolakan_kehadiran_PT_KJJ.(istimewa).jpg
Pertemuan warga Jemaja terkait penolakan kehadiran PT KJJ. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Jemaja Kabupaten Anambas tetap menolak kehadiran PT Kartika Jemaja Jaya(KJJ) untuk membuka perkebunan karet. Bahkan mereka telah membentuk Forum Komunikasi Penyelamat Hutan Pulau Jemaja(FKPHPJ), untuk memperkuat penolakan itu. 

Ketua FKPHPJ, Syamsul Bahri mengatakan, pihaknya teguh pada sikap awal dibentuknya forum tersebut. Yaitu, menolak kehadiran FKPHPJ. 

"Sikap awal kita,tetap menolak KJJ. Namun ada yang menyebarkan fitnah bahwa saya dituduh menerima duit hingga miliaran rupiah dari perusahaan itu, sehingga ini menjadi salah paham masyarakat maupun forum.Itu tidak benar, itu hanya fitnah," katanya, Minggu (10/04/2016).

Bahri mengakui, beberapa warga telah membelot dari sikap awal tersebut,bahkan menerima kehadiran parusahaan. Pihaknya berharap usai pertemuan tersebut,tidak ada lagi isu-isu maupun fitnah dan tetap berpegang pada sikap awal.

"Acaranya Sabtu (09/4) pukul 09:00 WIB, di gedung Gedung Sri Lanang Jemaja dan dihadiri warga berkisar 200 orang. Dalam pertemuan tersebut kita meyakinkan masyarakat, bahwa isu itu adalah fitnah dari orang yang membelot dari forum," terangnya.

Bahri menjelaskan, pihaknya ingin mengundang perusahaan pada pertemuan tersebut,untuk memberi peryataan kepada masyarakat,bahwa dirinya tidak menerima duit.

"Kita ingin mengundang pihak perusahaan,tetapi sayang mereka tidak ada di Jemaja.Kita bertujuan agar masyarakat tidak bingung dan kita berharap masyarakat untuk tidak percaya atas fitnah itu," jelasnya.

Masyarakat Jemaja khawatir hadirnya PT KJJ dengan alasan membuka perkebunan karet. Namun dengan tujuan untuk membabat semua kayu yang ada di pulau tersebut, seluas 3.605 hektare.

Masyarakat berharap agar pemerintah daerah maupun pemerintah pusat memperhatikan masyarakat yang berada di pulau kecil dan berada di perbatasan. Dengan sikap tetap menolak PT KJJ yang akan menggundulkan pulau dan menolak orang asing untuk menikmati kekayaan alam yang ada di pulau tersebut.

Editor: Dardani