Bunga Rafflesia Mekar di Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 17-03-2016 | 09:02 WIB
20160312_103707.jpg
Bunga rafflesia yang mekar di Kabupaten Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Ternyata bunga rafflesia lumayan banyak di Gunung Batu Tabir, Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas. Namun bunga yang terhitung langka di tempat lain itu, kini untuk kedua kalinya, bunga rafflesia ditemukan dengan keadaan mekar.

Salah seorang staf Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut), Teddy Mardiantoro mengatakan, pihaknya ingin meninjau perkembangan bunga refflesia yang sebelumnya ditemukan oleh Arifin. Dengan memasang rasa curiga, pihaknya mengitari letak bunga yang pertama, sehingga menemukan kembali bunga rafflesia yang sedang mekar.

"Sabtu, 13 Maret lalu, kami berangkat ke gunung untuk meninjau bunga yang ditemukan oleh Arifin. Namun sesampainya di sana, kami berniat untuk berkeliling di sekitar gunung. Nah kami menemukan lagi bunga rafflesia ini, dengan keadaan mekar," katanya, Rabu (16/3/2-16).

Teddy menambahkan, pihaknya menemukan bunga rafflesia ini berdekatan dengan rafflesia yang pertama. Bahkan ada ditemukan dengan keadaan mekar di pohon. Bahkan yang sedang kuncup juga banyak ditemukan bersama dengan umbinya.

"Jaraknya cuma 40 meter dari bunga yang pertama. Nah yang membuat kami heran, bunga ini kami temukan sedang mekar di pohon. Yang kuncup juga banyak dan bulat seperti kentang juga banyak," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Distanhut Pemkab Anambas, Catharina mengaku sudah melaporkan temuan tersebut kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kepri. Pihaknya berharap agar mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat, agar hutan tersebut dilindungi dan dilestarikan.

"Temuan sudah kita sampaikan kepada Bupati dan BKSDA Provinsi Kepri. Kemungkinan nanti lokasi ini akan mendapat perhatian khusus karena bunga bangkai ini termasuk langka," terangnya.

Sebelumnya, anggota Polhut Anambas, Arifin (40) menemukan bunga rafflesia pertama Kamis (10/3/2016). Bunga yang diduga masuk dalam spesies Rafflesia Arnoldi ini, ditemukan dalam kondisi sudah dan sedang mekar. Ada juga yang masih dalam kondisi kelopak belum mekar, sepintas mirip buah.

"Awalnya kami berangkat dari rumah ingin memancing lele ke sungai, tetapi saat sampai di sana kawan saya terkejut, langsung memanggil saya melihat bunga itu," katanya, Kamis siang.

Arifin kemudian bergegas ke lokasi sambil membawa kamera dan alat pemantau posisi atau GPS. Titik koordinat bunga saat ditemukan berada Hutan Produksi Terbatas (HPT) N:03 derajat 11 derajat 16,2 derajat kawasan lindung. Bunga tersebut ditemukan di lahan lembab, bebatuan dan di pinggir sungai kawasan lindung.

"Kalau buahnya sudah banyak kita temui, namun berselang waktu berlalu tidak mekar-mekar saat kita lihat kembali. Tetapi buahnya itu bisa digunakan untuk obat, dikeringkan dulu lalu direbus. Kalau yang mekar baru kali ini kita temukan. Tetapi kalau sudah mekar tidak mau kering, dia langsung busuk. Ini juga kalau kena hujan langsung busuk," jelasnya.

Menurut Arifin, yang membuat bunga itu berbau seperti aroma bangkai, karena memiliki cairan yang sangat disukai hewan.

"Ketika hewan penasaran terhadap cairan bunga padma itu, nah hewan itu langsung mati, saat seperti itulah bunga ini jadi berbau bangkai," jelasnya. 

Editor: Dardani