DKP Anambas Usulkan Kapal Bantuan ke Pemerintah Pusat
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 10-03-2016 | 09:50 WIB
kapal-kapal_nelayan_asing_di_anambas.jpg
Iluastrasi kapal nelayan di Anambas. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas usulkan 66 unit kapal dengan berbagai ukuran ke Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Kepri. Sebelumnya juga pada tahun 2015 silam Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga memberikan bantuan kapal kepada nelayan Anambas. 

Kepala DKP Anambas Yunizar mengatakan pihaknya mengusulkan kapal berukuran 3 GT,5 GT, 10 GT dan 60 GT.

"KKP memberikan bantuan sekitar 3000 kapal untuk nelayan yang ada di seluruh Indonesia pada tahun lalu. Kita juga akan mengusulkan bantuan untuk tahun ini sebanyak 66 unit. Yang berukuran 60 GT itu akan kita gunakan untuk menjual hasil nelayan ke Tanjung Pinang," katanya Rabu (09/03)

Pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral itu menambahkan kapal yang paling banyak diusulkan bobotnya 3-5 GT. Pihaknya juga mengusulkan sarana penunjang yakni dua unit Frezer Ice ukuran 500 KG.

"Yang sangat dibutuhkan nelayan itu transportasi,jadi kita lebih banyak mengusulkan kapal yang berukuran 3-5 GT. Kita juga mengusulkan Frezer Ice untuk hasil tangkapan,rencananya akan kita tempatkan di Siantan dan Jemaja," jelasnya.

Yunizar juga menyampaikan untuk saat ini harga ikan terjadi peningkatan cukup tinggi salah satunya adalah ikan tongkol yang naiknya hampir dua kali lipat, yang semula dijual dengan harga Rp20.000/Kg mencapai 50.000/Kg.

Namun biasanya kenaikan harga tersebut tidak berlangsung lama, karena nelayan kembali melaut,ikan kembali banyak lagi dipasaran sehingga harganya akan normal kembali.

"Ini sama seperti prinsip ekonomi ikan mahal akibat suplay dipasaran berkurang sedangkan permintaan banyak, namun ketika suplay banyak maka harga akan kembali turun," tegasnya.

Salah seorang nelayan Desa Tanjung,Yunri(42) mengatakan pihaknya akan merasa terbantu jika kapal Pemerintah datang. Karena sarana tersebut sangat dibutuhkan.

"Itu sangat membantu nelayan,karena kalau tidak ada kapal,kita tidak bisa menangkap ikan," jelasnya.

Kelangkaan ikan tersebut diakibatkan cuaca yang tidak mendukung,sehingga membuat para nelayan tidak berani mengambil resiko.

"Itu langka karena musim utara saja,kalau sudah teduh kita bisa nangkap ikan lagi,ikan sudah pasti banyak," tambahnya.

Edtitor: Dardani