Wagub Tegaskan Pembangunan Daerah Perbatasan Khusus di NAL
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 22-02-2016 | 19:30 WIB
IMG_20160222_105309.jpg
Wakil Gubernur Kepri, Nurdin Basirun (Foto : Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Wakil Gubernur Kepri Nurdin Basirun menegaskan, pembangunan daerah di Provinsi Kepri dikhususkan di wilayah NAL (Natuna, Anambas dan Lingga). Bahkan di Anambas, dirinya bakal membahas DBH, air bersih, listrik, transportasi dan internet.

"Itu yang nanti bakal PR kita ke depannya untuk memajukan Anambas. Memperlancar transportasi khususnya, agar investor tidak tersendat ke sini. Air bersih, listrik dan internet juga akan lebih kita perhatikan lagi," tegasnya di Anambas, Senin (22/2/2016).

Nurdin juga menambahkan, bakal membahas DBH bersama Bupati untuk meningkatkan ekonomi daerah Anambas. "Kita bakal membahas DBH Migas, yang sangat berdampak bagi Anambas ini demi peningkatan ekonomi di sini," jelasnya.

Nurdin yang pernah menjabat sebagai Bupati Karimun dua periode itu tidak mengelak bahwa sarana ‎infrastruktur pendukung merupakan hal penting, meski Anambas memiliki potensi seperti pariwisata.

"Ini memang perlu sentuhan. Itu memang bagian dari pemikiran-pemikiran beliau (Gubernur-red). ‎Termasuk soal dermaga yang disampaikan oleh Pak Bupati tadi. Itu yang terus dibicarakan oleh Pak Gubernur, soal konektivitas. Kebetulan itu juga salah satu poin yang tengah dibahas oleh beliau. Nanti akan saya sampaikan," jelasnya.

Wagub ‎pun meminta kepada Abdul Haris-Wan Zuhendra agar segera bekerja dan turun ke masyarakat usai dilantik dan mengikuti acara ini. "Selesai acara ini, buka dan ganti baju itu, kemudian kerja kerja dan kerja. Ini amanat Presiden, jangan hanya kerja teori. Tanpa visi tanpa cita-cita, dikasih uang Rp5 triliun-pun tidak akan cukup," tegasnya.

Persoalan konektivitas pun sebelumnya ‎sempat disinggung oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas Abdul Haris. Saat menggunakan layanan KM. Bukit Raya untuk tiba di Anambas dari Kijang, belum lama ini. Ia cukup miris ketika melihat proses naik turun penumpang dan barang di Jemaja.

"‎Masyarakat masih turun penumpang di Jemaja. ‎Kami memohon kepada Wagub, walaupun tak membuat pelabuhan, minimal sandar untuk kapal Bukit Raya. Sehingga masyarakat bisa aman, bisa naik dan turun," ujar Abdul Haris.

Editor: Udin