Pelayanan di Anambas Terbengkalai Selama Seminggu

75 Persen 'Pejabat Penjilat' Anambas, Ikut Pelantikan Bupati di Tanjungpinang
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 15-02-2016 | 21:24 WIB
anambas.jpg
Kantor Bupati Anambas (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Beberapa kantor Dinas, terlihat sunyi. Para pejabat Kabupaten Kepulauan Anambas 'ikut-ikutan cari muka' sukseskan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati di Ibukota Provinsi Kepri, Tanjungpinang. Padahal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Anambas itu dilaksanakan seminggu lagi atau tepatnya, Senin (22/2/2016) mendatang.

Salah seorang pejabat eselon IV dilingkup Pemkab Anambas yang tidak ingin namanya disebut mengatakan, yang diundang hanya 30 orang saja. Namun dari informasi didapatnya, hampir 75 persen pejabat yang meninggalkan kantor. Bahkan, beberapa kantor Dinas, yang tertinggal hanya staf dan pegawai tidak tetap.

"Bapak lagi diluar bang, ikut ke Pinang naik Bukit Raya semalam," kata salah seorang pegawai, Senin (15/02/2016) kepada BATAMTODAY.COM.

Bahkan, salah seorang pegawai DPRD Anambas yang lagi-lagi minta agar namanya tidak dipublikasikan mengatakan, sebagian anggota DPRD Anambas ikut mengunjungi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas di Tanjungpinang. Namun sebagian lagi melakukan perjalanan dinas keluar kota.

"Hari ini cuma ada pak Julius anggota DPRD Bang. Kalau yang lainnya, saya dengar berangkat ke Tanjungpinang dan ada juga yang sedang perjalanan dinas, keluar kota," katanya.

Padahal, Asisten I Pemkab Anambas, Norman beberapa waktu lalu mengatakan, yang ikut dalam pelantikan nanti hanya 30 orang. Bupati dan Wakilnya berserta Istri, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Kepala SKPD, BP2KKA dan 7 orang dari Muspida.

"Saat pelantikan nanti, hanya 10 orang yang diperbolehkan masuk. Para undangan akan berada diluar, karena Panitia telah menyiapkan tenda," katanya.

Namun saat ini banyak pejabat Pemkab Anambas yang menyelinap berangkat, untuk menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Anambas. Hal ini membuat pegawai lain memandangan buruk bagi mereka yang menyelinap.

Menariknya, pajabat yang memilih melayani masyarakat Anambas ketimbang mengikut rombongan 'pejabat penjilat' itu menilai, keberangkatan mereka hanya mencari simpati dari Kepala Daerah yang akan dilantik nanti, agar tetap mendapatkan jabatan.

"Mereka yang berangkat itu hanya mencari muka dan simpati. Mereka ingin tetap dipakai menjabat di SKPD dan rela berangkat dengan menggunakan uang rakyat. Sementara tujuannya untuk kepentingan pribadi, itu seharusnya diwaspadai," ujar pejabat eselon III ini.

Dia berharap agar Bupati tetap profesional dalam memilih perangkat kerja daerah nantinya, sesuai kemampuan dan latarbelakang pendidikannya dan bukan karena kedekatan semata.

"Saya berharap Bupati dan Wakil Bupati tetap profesional memilih Kepala Dinas, Kepala Bagian dan Camat. Semoga beliau bisa memilih, mana yang tepat dibagian itu, yang benar-benar bisa bekerja membangun Anambas ini. Agar Anambas ini bisa lebih maju lagi kedepannya," tegasnya..


Editor : Udin