Abdul Haris Minta Kementerian Kelautan Bangun SKPT dan Balai Benih di Anambas
Oleh : Alfredy Silalahi
Rabu | 19-10-2022 | 16:20 WIB
Menteri-KP11.jpg
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono duduk berdampingan dengan Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris. (Alfredy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk membangun sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) dan balai benih ikan di Anambas. Pasalnya, permintaan tersebut sudah dilakukan sejak 2017 lalu dan belum terealisasi sampai saat ini.

"Mayoritas profesi masyarakat Anambas adalah nelayan, namun sampai saat ini belum ada SKPT di Anambas. Maka kesejahteraan nelayan masih sangat jauh. Kami mohon kepada Pak Menteri agar bisa memperhatikan kondisi nelayan kami saat ini," ucap Abdul Haris dalam sambutannya, Rabu (19/10/2022) di Pantai Tanjungmomong.

Haris juga menerangkan bahwa hasil tangkap nelayan di Anambas dijual melalui agen, sehingga kesejahteraan nelayan masih jauh.

"Dengan adanya SKPT, tentu nantinya akan didukung oleh transportasi angkut yang memadai. Sehingga nelayan bisa semakin gampang menjual hasil tangkapan dan dampaknya ekonomi akan meningkat," jelasnya.

Selain itu, Abdul Haris juga meminta program Menteri KP untuk membangun balai benih ikan di Anambas. Pasalnya, para nelayan budidaya sangat kesusahan untuk mendapatkan benih ikan.

"Bapak sudah dengar sendiri keluhan nelayan budidaya terkait sulitnya mendapatkan benih ikan. Maka dari itu, kami berharap, melalui program Menteri KP agar balai benih dibangun di Anambas," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono menyambut baik permintaan tersebut. Menurutnya permintaan itu akan direalisasikan pada tahun 2023.

"Untuk tahun 2023, kita memprioritaskan pembangunan bala benih ini. Karena ini sangat mempengaruhi nelayan budidaya, apalagi nelayan budidaya di Anambas masih tradisional, sehingga butuh dukungan untuk pengoperasiannya," jelas Sakti Wahyu Trenggono.

Sakti Wahyu Trenggono cukup mengapresiasi nelayan budidaya di Anambas. Pasalnya, jenis ikan yang di budidaya merupakan pangsa ekspor. "Budidaya ikan disini memang untuk ekspor. Ini yang harus kita dukung. Kemudian yang lebih penting lagi, kita harus mengubah pakan ikan tersebut, karena 1 kg ikan kerapu, butuh 10 kg ikan rucah untuk dimakan. Tentu ini akan berdampak pada ekosistem juga. Maka ini harus kita rubah," tegasnya.

Editor: Yudha