Biro Jasa Pemasangan Meteran Listrik Resahkan Warga Desa Mengkait Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Jumat | 03-09-2021 | 18:24 WIB
pasang-meteran.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Desa Mengkait, Kecamatan Siantan Selatan mengeluh akan hadirnya salah satu biro jasa listrik. Pasalnya, oknum biro tersebut terkesan memaksakan masyarakat untuk membayar sebesar Rp 2.600.000 untuk instalasi listrik dan meteran 4 ampere.

"Kejadian ini dimulai sejak 3 bulan lalu, ada salah satu yang mengaku biro dan memaksakan semua rumah harus dilakukan instalasi sebelum masuknya meteran. Dan biayanya mencapai Rp 2,6 juta," kata salah satu warga yang enggan disebut namanya, Jumat (3/8/2021).

Warga itu, menambahkan pemasangan listrik di Desa Kiabu dan Desa Telaga tidak mencapai angka tersebut. "Kalau di Telaga dan Kiabu hanya sekitar Rp 1,6 juta untuk 4 ampere, tetapi di desa kami sangat mahal. Dan mayoritas warga Mengkait sudah membayar, padahal keadaan saat ini sedang sulit," keluhnya.

Ditegaskannya kembali, kalau rumahnya sudah ada instalasi listrik dan sudah dijelaskan kepada biro tersebut, namun tetap dipaksa untuk instalasi ulang. "Saya sudah beritahu, kalau rumah saya sudah ada instalasi jaringan listrik, tetapi biro itu memaksa harus diganti karena tidak sesuai. Nah, ternyata yang diganti hanya saklar aja, dan tetap diminta bayaran sebesar Rp 2,6 juta," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Mengkait, Amos mengakui kalau oknum biro tersebut melakukan koordinasi dengan aparat desa sebelum memulai pekerjaannya. "Setelah mereka (biro) berkoordinasi, mereka melakukan sosialisasi dan menyebar kertas penawara. Terkait warga yang dipaksa, rumahnya harus diinstalasi, kami tidak mengetahui itu. Dan kami juga pernah melakukan rapat bersama, pada saat itu disimpulkan, bagi siapa saja yang mau," terangnya.

Amos juga mengeluhkan hal yang sama, bahwa sudah 3 bulan dirinya menanti kehadiran mesin pembangkit lisrik, yang dijanjikan bakal ada di Desa Mengkait. "Penjelasan biro kala itu, bulan September ini mesin akan masuk ke Mengkait, dan di situ akan dipasang meteran. Jadi sampai saat ini saya masih menunggu, karena saya juga sudah bayar jasa biro itu," jelasnya.

Sementara Kepala UPT PLN Tarempa, Hendrico mengakui kalau PLN belum ada merekomendasikan untuk instalasi jaringan listrik rumah warga di Mengkait. Pasalnya, belum diketahui secara pasti, kapan mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) tiba di Mengkait.

"Biasanya, setelah mesin sudah ready 80% baru kami sosialisasikan kepada masyarakat terkait syarat untuk pemasangan meteran baru yaitu adanya surat layak operasi (SLO). Karena kita ketahui bersama, setiap rumah pasti sudah memiliki instalasi jaringan listrik, yang diurus itu paling hanya SLO, kemudian mendaftarkan diri ke PLN untuk pemasangan meteran baru," tegasnya.

Hendrico menambahkan, untuk biaya pemasangan meteran baru dihitung sesuai permintaan konsumen (warga). Bahkan, dari pusat sudah didata desa yang berada di 3T.

"Saya rasa desa Mengkait itu masuk 3T, mungkin mereka dapat diskon 50% untuk pemasangan meteran baru. Dengan rincian, daya 450 VA sekitar Rp 230 ribu, daya 900 VA sekitar Rp 863 ribu, daya 1.300 VA sekitar Rp 1,238 juta, daya 2.200 VA sekitar Rp 2,082 juta dan daya 3.500 VA sekitar Rp 3,111 juta," urainya.

Editor: Gokli