Masyarakat Anambas Belum Mau Pakai Gas Melon, Masih Setia dengan Minyak Tanah
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 30-08-2021 | 17:16 WIB
kompor-jadul.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kepulauan Anambas kesulitan mengubah perilaku masyarakat terhadap pemakaian minyak tanah di daerah itu.

Pasalnya sampai saat ini, masyarakat Kepulauan Anambas masih memanfaatkan subsidi minyak tanah dari pemerintah dengan kuota 8 liter per keluarga.

"Sampai saat ini, kita masih kesulitan mengubah perilaku masyarakat. Karena kita di daerah kepulauan dan masih banyak masyarakat yang memasak dengan cara tradisional," kata Usman, Kepala DKUMPP Kepulauan Anambas, Senin (30/8/2021).

Usman mengakui, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang konversi minyak tanah ke LPG 3 kg, namun banyak masyarakat tidak menerima hal tersebut. "Alasan masyarakat tidak mau itu bermacam-macam, ada yang bilang tidak mau meninggalkan cara memasak tradisional, ada juga yang takut. Padahal kejadian itu jarang terjadi kalau bukan karena kecerobohan," jelasnya.

Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada ditemui gas 3 kg di Anambas, karena masyarakat masih memanfaatkan subsidi minyak tanah. "Kita tahu kalau pengolahan minyak tanah butuh biaya besar dan sumber daya sudah mulai menipis, bahkan untuk subsidi sangat boros sekali. Makanya Pemerintah Pusat memutuskan konversi minyak tanah ke gas 3 kg. Selama masyarakat belum siap, kami belum berani mengusulkan konversi minyak tanah ke gas 3 kg," ucap Usman, seraya menerangkan kuota minyak tanah untuk Anambas mencapai 3.000 KL per tahun.

Editor: Gokli