Angin Utara Tiba, Harga Bumbu Dapur di Anambas Melambung
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 03-02-2021 | 14:04 WIB
A-ANGIN-UTARA.jpg
Ilustrasi angin utara di perairan Kabupaten Anambas. (Foto: Dak Baamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Harga komoditi dapur di Kepulauan Anambas melonjak tinggi. Ini diakui menjadi kebiasaan daerah kepulauan ketika musim angin Utara.

Salah satu warga, yang ditemui usai belanja di Pasar Tradisional Tarempa mengeluhkan bahwa harga cabai rawit mencapai Rp 200.000 perkilogram, sedangkan cabai merah mencapai Rp 120.000 perkilogram.

"Sudah menjadi tradisi, kalau musim angin Utara harga bumbu dapur melonjak. Tapi kali ini kelewatan, harga cabai rawit biasanya paling mahal hanya Rp 150 ribu per kilogram. Tapi sekarang tembus Rp 200 ribu" keluh Anis, Selasa (2/2/2021).

Salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Tradisional Tarempa, Riki, mengakui, akibat musim angin Utara, sejumlah komoditi dapur mengalami kelangkaan, sehingga mengakibatkan harga melonjak tinggi.

"Transportasi laut tidak ada yang berlayar karena angin kuat dan gelombang tinggi, sehingga pasokan barang menjadi langka. Ini yang membuat harga juga melambung," ucapnya.

Riki menguraikan, harga komoditi yang mengalami kenaikan yaitu, bawang merah yang semula sekitar Rp 33.000 per kilogram naik menjadi Rp 60.000 per kilogram, bawang putih yang semula Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 55.000 - 60.000 per kilogram. "Tomat yang semula kisaran Rp 25.000 perkilogram menjadi Rp 40.000 - 50.000 perkilogram," terangnya.

Editor: Dardani