Angin Kencang dan Gelombang Tinggi, Harga Ikan Melonjak Tinggi di Anambas
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 21-02-2020 | 13:28 WIB
ilustrasi-angin-kencanng1.jpg
Ilustrasi angin kencang dan ombak tinggi. (Foto; Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sejumlah nelayan di Kepulauan Anambas terpaksa mengurungkan niat untuk menangkap ikan. Pasalnya, sudah seminggu terakhir ini cuaca tidak bersahabat.

Robert, salah satu nelayan mengakui, angin kencang dan gelombang tinggi menjadi alasan utama nelayan tidak menangkap ikan.

"Sudah seminggu kami tidak melaut karena angin kencang dan gelombang tinggi. Selain kami waspada, kami juga mendapat himbauan dari BMKG untuk mempertimbangkan kondisi cuaca saat ini," terangnya, Jumat (21/2/2020).

Dampak lain ketika nelayan tidak melaut yaitu, ketersediaan ikan di pasar menjadi terbatas. Sehingga harga ikan juga mengalami kenaikan.

"Saat ini stok ikan terbatas, karena nelayan banyak yang tak melaut. Sehingga ada kenaikan harga, dan minat masyarakat membeli ikan juga sedikit," kata salah satu pedagang ikan di Pasar Ikan Tarempa, Aspan.

Aspan menguraikan, harga ikan yang mengalami kenaikan yaitu, ikan tongkol yang mencapai Rp 50.000 per ekor dengan ukuran sedang, kerapu mencapai Rp 70.000 per ekor dengan ukuran sedang, dan manyuk Rp 35.000 hingga Rp 50.000 per ekor.

"Kalau musim gelombang tinggi, hal wajar ada kenaikan harga karena ketersediaan ikan juga terbatas," terangnya.

Sementara, Kepala BMKG Tarempa, Dudi Juhandinata menyampaikan, gelombang saat di wilayah perairan Anambas mencapai 2,5 hingga 4 meter, dengan kecepatan angin 10-30 knot dari arah utara ke timur laut.

"Kami himbau masyarakat pengguna transportasi laut tetap waspada dengan gelombang tinggi dan angin kencang tersebut," ucapnya.

Editor: Dardani