Tiang Penyangga Keropos dan Badan Jalan Mulai Retak

Dinas PUPR Imbau Kendaraan Roda Tiga Tak Melintasi Jalan Selayang Pandang
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 28-08-2019 | 13:52 WIB
selayang-pandang.jpg
Jalan Selayang Pandang di Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Adanya plang pembatas di Jalan Selayang Pandang (SP) tidak begitu berarti. Pasalnya sampai saat ini masih banyak kendaraan roda tiga yang biasa digunakan untuk antar jemput barang masih melintas di Jalan SP.

"Jalan SP yang sekarang ini sudah dirancang untuk roda dua saja. Kenapa? Karena kondisi pondasi atau tiang penyangga sudah banyak yang keropos, sehingga kita khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Anambas, Kahirul Anwar, Rabu (28/8/2019).

Khairul menambahkan, pihaknya telah merencanakan dan mengkalkulasikan kebutuhan biaya untuk memperbaiki tiang penyangga dan badan jalan yang retak. Namun alokasi anggaran tersebut tidak seluruhnya terealisasi.

"Kalau misalnya anggaran itu disetujui, kendaraan roda tiga masih bisa lewat. Jadi saat ini kita tak bisa berbuat banyak, kita hanya mengurangi penggunaan jalan, agar tetap bisa dilalui," terangnya.

Khairul menyinggung, alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki Jalan SP mencapai Rp 5 miliar lebih. "Sementara yang disetujui kemarin hanya Rp 2 miliar lebih, itupun hanya untuk membangun jalan yang roboh dihempas gelombang pada Januari lalu," jelasnya.

Sementara salah satu pengguna kendaraan roda tiga mengakui dirinya tetap nekat melintasi Jalan SP yaitu mempertimbangkan jarak tempuh untuk antar jemput barang. "Bisa saja kami melalui Jalan Pasir Merah, tetapi resikonya besar. Karena jalan sempit dan terjal," ujar Yudi.

Yudi mengakui kalau dirinya hanya melintasi jalan yang berada di Ujung SP. "Kami masuk dari Jalan Pasir Merah, tetapi hanya setengah jalan, kemudian masuk ke SP dan tembus di samping Masjid Agung. Banyak orang menggunakan kendaraan roda tiga karena jarak tempuh tak begitu jauh, sementara bila menyewa mobil, biaya akan semakin besar karena harus mengitari Pulau Siantan," jelasnya.

Editor: Gokli