Cuaca Ekstrem, Anambas Diprediksi Bakal Alami Kelangkaan BBM
Oleh : Alfredy Silalahi
Kamis | 08-08-2019 | 17:16 WIB
isi-bbm-anambas1.jpg
Salah satu konsumen sedang mengisi BBM di pengecer. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Cuaca masih ekstrem, kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) belum diizinkan berlayar menuju depo minyak di Kabupaten Natuna. Sehingga diprediksi dua atau tiga hari mendatang, Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya Pulau Siantan akan mengalami kelangkaan BBM.

"Stok BBM sudah mulai tipis, sementara kapal pengangkut BBM belum diizinkan berlayar karena cuaca lagi ekstrem," kata salah satu penyalur BBM eceran di Pulau Siantan, Sofian, Kamis (8/8/2019).

Sofian mengakui, untuk mensiasati penimbunan minyak oleh masyarakat, dirinya akan membatasi penjualan BBM kepada konsumen.

"Kalau untuk dibawa pulang saya tak akan izinkan, kecuali untuk dipakai langsung dan masuk ke tangki motor. Bahkan akan dibatasi tak boleh membeli lebih 2 botol agar semua masyarakat mendapat bagian," jelasnya.

Sementara Kepala BMKG Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Dudi Juhandinata mengimbau para pengguna transportasi laut tetap waspada terhadap angin kencang dan gelombang tinggi.

"Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan diimbau agar waspada terhadap angin kencang dan gelombang yang cukup tinggi di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabuaten Natuna," imbaunya.

Dudi menerangkan kecepatan angin di Perairan Kabupaten Kepulauan Anambas dan Laut Natuna Utara tembus angka 25 knots dan gelombang diperkirakan tembus 2,5 meter.

"Harap diperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran kapal fery dengan kecepatan angin lebih 25 knots dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter," pesannya.

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas telah menyampaikan kondisi geografis kepada Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arcandra Tahar.

"Kita sampaikan juga kalau Anambas sering mengalami kelangkaan BBM ketika musim cuaca tertentu yang tak dapat dilalui kapal. Maka ada solusi untuk mendirikan depo BBM apung dari menteri," terangnya.

Editor: Yudha