Pembebasan Lahan Belum Rampung, Pengaspalan Jalan Nasional Molor
Oleh : Alfredy Silalahi
Kamis | 08-08-2019 | 16:28 WIB
pengaspalan-jalan-anambas12.jpg
Proses pengaspalan Jalan Soekarno Hatta di Kecamatan Siantan Anambas. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pengaspalan Jalan Soekarno-Hatta, di Desa Batu Tambun dan Gudang Tengah kembali molor akibat pelelangan lahan belum rampung. Jika sebelumnya ditargetkan Agustus, kini kontraktor pelaksana menargetkan pengaspalan pada September 2019 mendatang.

"Lelang pembebasan lahan untuk mendukung pembangunan jalan nasional (Soekarno-Hatta) belum rampung. Maka target pengaspalan dilakukan paling lambat September 2019 mendatang," ujar salah satu perwakilan kontraktor pelaksana, Kamis (8/8/2019).

Hal ini diketahui akan menambah panjangnya penderitaan masyarakat di sekitar pembangunan jalan nasional yang banyak debu akibat belum dimulainya pengaspalan jalan. Sementara disatu sisi kontraktor beralasan penyiraman jalan terkendala ketersediaan air karena musim kemarau.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar seleksi ulang pembebasan lahan untuk mendukung Jalan Soekarno-Hatta, di Kecamatan Siantan. Pasalnya, pada lelang pertama tidak ada penawaran yang masuk selama 45 hari.

"Kita sudah buka untuk lelang yang kedua. Kalau nanti tak ada juga yang memasukkan penawaran, maka akan dilakukan pemilihan langsung," ujar Khairul Anwar.

Meski demikian, lanjut Khairul, proyek peningkatan Jalan Soekarno-Hatta di Desa Tarempa Selatan tepatnya di Gudang Tengah menuju Batu Tambun tetap berjalan.

"Peningkatan Jalan Soekarno-Hatta tetap berjalan seiring pembebasan lahan selesai dilelang," ucapnya.

Khairul menyinggung, peningkatan Jalan Soekarno Hatta sepanjang 1 kilometer dari Gudang Tengah menuju Batu Tambun dan rehab minor sepanjang 2,3 kilometer dari Batu Tambun hingga Simpang Masjid Jami.

"Itu merupakan proyek lanjutan yang berasal dari APBN sekitar Rp 8 miliar. Dan tahun 2018 lalu sudah diaspal dengan panjang 3 kilometer," ucapnya.

Editor: Yudha