11 Tahun Pemkab Anambas, Ketersediaan Air Bersih Belum Maksimal
Oleh : Alfredy Silalahi
Rabu | 13-03-2019 | 08:04 WIB
abdul-haris112.jpg
Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas menyampaikan kata sambutan pada Musrenbang. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Persoalan ketersediaan air bersih di Kabupaten Kepulauan Anambas kembali dibunyikan oleh Badan Pembentukan dan Penyelaras Kabupaten Kepulauan Anambas (BP2KKA) pada saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2020 di Balai Pertemuan Masyarakat Siantan (BPMS), Senin (11/3/2019) malam.

"Anambas sudah berumur hampir 11 tahun, namun air bersih belum tersedia secara maksimal. Persoalan ini setiap tahun disampaikan. Kami harap masalah ini bisa diatasi, sehingga kebutuhan dasar masyarakat bisa diakomodir," ujar Wakil Sekretaris BP2KKA, Anis Aronita.

Hal tersebut memang diakui oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris dalam sambutannya. Menurutnya, setiap kunjungan ke desa-desa tidak pernah melupakan untuk membahas air bersih.

"Pada prinsipnya kita merupakan wilayah kepulauan yang minim sumber air bersih. Bahkan lebih banyak masyarakat kita yang hanya berharap dari air tampungan. Apalagi kita juga akan menghadapi kemarau. Untuk itu kami harap ada sinergi dari kepala desa," kata Haris.

Sinergi yang dimaksudnya yakni merealisasikan pembangunan embung setiap desa seperti yang diintruksikan oleh Presiden Republik Indonesia.

"Saya harap pembangunan embung bisa direalisasikan di desa-desa, seperti program Presiden. Ini yang harus kita sinergikan untuk memberikan solusi kepada masyarakat akan kebutuhan air bersih. Saya tak ingin pembangunan ini bertele-tele," tambahnya.

Terkait perencanaan pipaninasi dari Temburun, Kecamatan Siantan Selatan ke Air Asuk, Siantan Tengah, Haris menekankan agar fokus dalam pelaksanaan. Pasalnya, Haris tak ingin proyek pipanisasi dibangun setengah-setengah.

"Fokus bekerja, jangan setengah-setengah. Dan pekerjaannya harus sesuai dengan perencanaan. Jangan di tengah jalan pelaksanaannya berubah," jelasnya.

Editor: Yudha