Realisasi Pendapatan Pemkab Anambas Tahun 2018 Melebihi Target
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 07-01-2019 | 10:16 WIB
azwardi-anambas.jpg
Azwandi, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas tahun anggaran 2018 mencapai 100,11 persen atau lebih dari Rp920 miliar. Anggaran tersebut diakui berasal dari dana transfer Pemerintah Pusat.

"Memang APBD-Perubahan 2018 (Rp920 miliar) mengalami penurunan sekitar Rp1 miliar dibandingkan APBD Murni 2018 (Rp921 miliar). Namun pada triwulan keempat tahun 2018, kita memperoleh sekitar 100,11 persen dari pusat, intinya lebih dari Rp920 miliar," kata Azwandi, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin (7/1/2018).

Azwandi mengakui, untuk realisasi belanja tahun 2018 mencapai 93,8 persen. Namun data tersebut masih sementara, pasalnya sejumlah dinas belum melaporkan data belanja.

"Realisasi pendapatan juga belum dientri oleh dinas seluruhnya, kalau sudah rampung, kami akan ekspose lagi dengan Pak Bupati. Untuk Silpa tahun 2018 tercatat sekitar Rp50 miliar lebih," ujarnya.

Meski dana transfer pusat mengalami kelebihan, kata Azwandi, Pemerintah Pusat tetap memiliki utang (dana tunda salur) tahun 2017 sekitar Rp100 miliar. "Masih ada sekitar Rp100 miliar sisa kurang bayar Pemerintah Pusat tahun 2017, dan itu tetap kita tagih pada tahun 2019 ini," jelasnya.

Selain Pemerintah Pusat, Azwandi mengakui, Pemerintah Provinsi Kepri juga memiliki sisa kurang bayar sekitar Rp12 miliar. "Dana tunda salur Pemprov Kepri mencapai Rp12 miliar yang terdiri dari dana taskin Rp10 miliar pada tahun 2015 dan Rp2 miliar tahun 2018. Ini juga tetap ditagih pada tahun 2019 ini," jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, H Dhannun mengakui pihaknya telah dua kali menyurati dan bertemu langsung dengan pejabat Pemprov Kepri terkait dana tunda salur tersebut. Namun, tak kunjung terealisasi hingga saat ini.

"Tentu ini mempengaruhi rencana pembangunan Anambas, yang semula diperkirakan berjalan, ternyata terkendala di anggaran. Ini yang kita sayangkan. Upaya agar dana tunda salur ini segera dibayarkan, kami ingin menemui langsung Pak Gubernur," tegasnya.

Editor: Gokli