Pimpin Upacara Bela Negara, Abdul Haris Berpesan Semua Warga Wajib Menjaga NKRI
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 19-12-2018 | 11:52 WIB
hbn-anambas1.jpg
Upacara Hari Bela Negara ke-70 di lapangan Sekretariat Pemkab Anambas, Pasir Peti, Kecamatan Siantan, Rabu (19/12/2018).

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris memimpin upacara Hari Bela Negara ke-70 di lapangan Sekretariat Pemkab Anambas, Pasir Peti, Kecamatan Siantan, Rabu (19/12/2018). Dalam amanat, Haris mengatakan setiap warga negara wajib membela bangsa dan negara.

"Negara kita yang berdasarkan Pancasila, keragaman menjadi sumber kekuatan bukan sumber perpecahan. Kita tahu, negara kita Bineka Tunggal Ika, berbeda suku, beda agama, beda adat, beda tradisi, beda bahasa daerah. Dan di negara Pancasila, kepentingan bangsa dan negara diletakkan di atas kepentingan golongan atau pribadi," ujar Abdul haris membacakan pidato Presiden RI.

"Kita harus menjaga Pancasila, menjaga NKRI dan memastikan nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya lagi.

Haris menambahkan, setiap warga tidak boleh lengah dan jangan memberi ruang kepada ideologi-ideologi lain yang ingin mengganti Pancasila, menggeser Pancasila, mengoyak Merah Putih dan mengkhianati cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia.

"Perlu saya ingatkan, bahwa tugas dalam membela negara tidak mudah di zaman sekarang ini. Tidak cukup membela negara hanya dengan berorasi atau mengumpulkan massa. Membela negara harus dilakukan dalam berbagai bentuk kerja nyata melalui berbagai bidang dan profesi," tambahnya.

Dalam upacara yang terdiri dari peserta TNI/Polri, PTT, ASN, Satpol PP, Dishub dan Tagana tersebut, Haris juga menyinggung bahwa tujuan bela negara yakni mengingatkan semua rakyat betapa pentingnya membela negara.

"Banyak yang berkoar-koar dan menyuarakan bela negara, namun perilakunya tidak sesuai dengan yang dikatakannya. Semoga pada peringatan Hari Bela Negara ini semangat kita akan bertambah demi keutuhan dan keamanan bangsa Indonesia. Saya juga berpesan agar kita semuanya menjadi sumber energy dalam hijrah bangsa Indonesia," tegasnya.

"Kita harus hijrahh dari ketimpangan menuju keadilan sosial, hijrah dari ketertinggalan menuju kemajuan, hijrah dari individualisme menuju gotongroyong, hijrah dari sikap konsumtif menuju produktif dan menjadi sumber inspirasi bagi Rakyat Indonesia," tutupnya.

Editor: Dardani