Bak Data Rahasia

PPID Anambas Kesulitan Dapatkan Data Harga Sembako dari OPD
Oleh : Feredy Silalahi
Senin | 17-12-2018 | 18:28 WIB
rakor-ppid.jpg
Sekda Anambas, Sahtiar saat memimpin Rakor PPID triwulan IV, Senin (17/12/2018). (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pengelola Website PPID Kabupaten Kepulauan Anambas mengaku kesulitan mendapat pembaharuan harga sembako.

Hal tersebut disampaikan Richart, Pengelola PPID Anambas saat melakukan rapat koordinasi PPID Triwulan IV di Aula Rapat Kantor Bupati, Pasir Peti, Senin (17/12/2018).

"Meminta daftar harga sembako pada dinas terkait sangat sulit, seperti data rahasia. Padahal kami sudah berkali-kali menyurati Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar data diperbaharui di laman PPID Anambas," ujar Richart.

Menurut Richart, pembaharuan informasi secara berkala di laman PPID sangat berdampak pada Pemerintah Provinsi maupun Pusat. Pasalnya, PPID merupakan salah satu aplikasi yang bertujuan untuk mengontrol atau mengawasi kebijakan.

"Keterbukaan informasi publik merupakan fungsi kontrol dan pengawasan. Kami berharap seluruh PPID Pembantu pada OPD rutin mengupload informasi di website PPID. Sulitnya memperbaharui informasi di PPID juga salah satu faktor bahwa keterbukaan informasi publik Anambas menurun pada tahun 2018 dari penilaian Komisi Informasi (KI)," jelasnya.

Menanggapi pernyataan Pengelola PPID, Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Anambas, Yohanes MV Sawu mengakui pembaharuan data sudah dilakukan setiap minggu. Hanya saja, belum diupload secara berkala.

"Datanya ada dengan kami. Dan itu terus diperbaharui. Hanya memang belum diupload secara berkala," dalihnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, Sahtiar yang memimpin rapat koordinasi itu, meminta evaluasi serta catatan yang disampaikan untuk Anambas, perlu untuk ditindaklanjuti.

"Saran dan perintah yang harus dipenuhi, seperti menjangkau sampai ke desa di 2019 apa pun ceritanya harus dilaksanakan. Bukan tidak mau mengindahkan, tetapi ini tetap menjadi evaluasi kami," ungkapnya.

Editor: Gokli