Eksistensi LGBT di Anambas Lepas dari Pantauan
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 25-10-2018 | 18:43 WIB
lgbt-anambas.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) di Kabupaten Kepulauan Anambas lepas dari pantauan. LGBT ini terdeteksi setelah terbongkarnya kasus Anjang (RR) yang memaksa anak laki-laki remaja berhubungan badan.

"Latar belakang Anjang ini diketahui menyukai sesama jenis. Ketika Anjang berpisah dengan kekasihnya, Anjang mencari anak laki-laki remaja. Modusnya, Anjang memberikan minuman kaleng yang beralkohol sampai korban mabuk, baru terjadi persetubuhan," kata Sry Wahyuni, Ketua LSM Perempuan di Anambas, Kamis (25/10/2018).

Sri juga menduga, selain homoseksual, lesbian juga terdeteksi di Anambas. Menurutnya, butuh pengawasan dari orangtua untuk mempersempit gerakan para homo maupun lesbi tersebut.

"Saat ini kita akan terus melakukan pantauan untuk mempesempit ruang geraknya. Langkah yang harus dilakukan adalah memberikan sosialisasi kepada kaum remaja. Dengan sosialiasasi ini dapat memberikan pemahaman kepada kaum remaja tentang dampak buruk dari perilaku menyimpang itu," terangnya.

Sri mengakui, dampak terbesar dari LGBT yakni merusak masa depan generasi muda. Maka perlu dilakukan pendekatan kepada mereka yang diduga LGBT, dengan mengajak untuk mengikuti sejumlah kegiatan salah satunya giat masyarakat peduli HIV dan AIDS agar merubah pola pikir untuk hidup sehat.

"Pesan saya kepada para remaja, bahwa pemuda adalah harapan bangsa. Seorang laki-laki adalah imam di dalam rumah tangga. Jadilah laki-laki seutuhnya, hindarkan prilaku-prilaku menyimpang yang dapat merugikan masa depan," tegasnya, seraya menduga para LGBT tersebut memiliki grup WhatsApp.

Sebelumnya, diduga kelainan seks, RR (32) warga Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas tega melakukan tindak asusila kepada anak di bawah umur. Seks menyimpang dari pria lajang yang keseharian bekerja sebagai buruh serabutan ini, diketahui sudah lebih dari tiga kali melakukan aksi pencabulannya terhadap ZV (14).

Parahnya lagi, dari pemeriksaan sementara bukan hanya ZV saja yang menjadi korban pria bertubuh kurus ini. Akan tetapi, masih ada 5 korban lainnya.

Saat ini, penyidik masih terus mendalami dan mengembangkan kasus ini untuk mengungkap berapa total korban dari kebiadaban pemangsa anak-anak di bawah umur ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada korban lainnya.

"Modus yang dilancarkan pelaku hampir sama termasuk kepada 5 korban lainnya yang juga anak laki-laki dibawah umur. Buat mabuk korbannya sekaligus mengiming-imingi korban dengan hadiah ataupun uang," ujar Kapolsek Sintan.

Editor: Gokli