Keraguan Haris Terbukti

Akses Layanan 4G di Anambas Hilang Pasca Ditinggal Menkominfo
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 27-03-2018 | 10:29 WIB
sinyal-pet.jpg
Ilustrasi - Sinyal tak bagus. (wilsonamplifiers.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kecamatan Siantan Selatan dan Siantan Tengah mengeluh terkait akses telekomunikasi yang mendadak hilang menyusul keberangkatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Rudiantara, meninggalkan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Sejak tiga hari terakhir, Kecamatan Siantan diselimuti teknologi generasi keempat (4G) dari salah satu provider yang dibangga-banggakan pemerintah pusat. Namun, imbasnya belum berpengaruh pada akses telekomunikasi di dua kecamatan itu.

"Kondisi akses telekomunikasi di Desa Arung Ijau, Kecamatan Siantan Selatan mendadak hilang. Tetapi di Tarempa, Kecamatan Siantan jaringannya sudah 4G namun itu pun kadang hilang timbul. Apa karena mendukung 4G di Kecamatan Siantan, jaringan di wilayah kami hilang," kata salah warga Kecamatan Siantan Selatan, Andi, Selasa (27/3/2018).

Sama halnya dengan Kecamatan Siantan Tengah, kondisi jaringan telkomsel yang awalnya diselimuti jaringan internet H+ mendadak hilang menjelang kehadiran Menkominfo ke Kecamatan Siantan.

"Jangankan internet, untuk bertelepon saja kita tak bisa. Jaringannya benar-benar hilang," keluh Camat Siantan, Herry Fakhrizal.

Seperti diketahui, rombongan Menkominfo tiba di Kecamatan Palmatak dan langsung menuju Kecamatan Siantan. Namun, di Kecamatan Palmatak sendiri kondisi jaringan sudah 4G untuk mendukung aktivitas SKK Migas di Matak Base.

Sementara di Kecamatan Siantan mendadak berubah menjadi 4G sejak Sabtu (24/3/2018).

Bahkan, Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris meminta agar ada pemerataan telekomunikasi di daerah perbatasan maupun terluar serta meminta Menteri Kominfo tidak membawa pulang akses telekomunikasi yang sudah ada saat ini.

"Untuk silaturahmi sesama masyarakat ?di daerah kepulauan butuh dukungan akses telekomunikasi. Kami berharap semua desa di Anambas ini bisa berdering. Kami juga meminta agar Pek Menteri tidak membawa pulang jaringan telekomunikasi ini ke Jakarta," ucap Haris kemarin.

Editor: Gokli