Diduga Ada Permainan

BBM di SPBU Nelayan Kecamatan Jemaja Kosong Sejak Tiga Minggu Terakhir
Oleh : Alfredy Silalahi
Senin | 26-02-2018 | 16:38 WIB
spbu-nelayan1.jpg
SPBU Nelayan di Jemaja mengalami kekosongan BBM sejak tiga minggu terakhir. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kecamatan Jemaja mengeluhkan pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN). Pasalnya masyarakat merasa aneh terhadap ketersediaan premium dan solar yang kosong, namun beredar pada pedagang eceran.

"Kami menilai ada yang tak beres dengan pengelolaan SPBUN ini. Masyarakat kesulitan mendapat premium dan solar di SPBUN, tetapi stok melimpah pada pedagang eceran. Seharusnya SPBUN memprioritaskan masyarakat bukan pedagang eceran," ujar salah satu pengawas Desa Landak, Alizar, Senin (26/2/2018).

Dia menguraikan, sejak SPBUN beroperasi masyarakat selalu membeli minyak pada pedagang eceran dengan harga premium Rp 12.500 perbotol dengan kapasitas 1,5 liter dan solar dijual dengan harga normal yakni Rp 5.150 per liter.?

"Kalau harga normal premium itu Rp 6.450 perliter di SPBUN. Sementara pedagang eceran menjual Rp 12.500 per botol sesuai HET yang ditentukan oleh Pak Camat. Tetapi pengawasan penyaluran BBM terlepas dari semua pihak," jelasnya.

Sementara Kepala Desa Landak Kecamatan Jemaja, Asmirullah mengatakan kekosongan BBM di SPBUN sudah terjadi selama tiga minggu terakhir. Bahkan Kepala Desa juga telah mengirimkan surat terkait kekosongan BBM tersebut.

"Tetapi surat yang kami kirimkan belum ada dibalas oleh pengelola SPBUN. Kami ingin tahu apa alasan pengelola SPBUN, karena sudah banyak masyarakat yang mengeluh. Selain itu, kami juga berencana akan memanggil pengelola SPBUN ini untuk menjelaskan kekosongan ini dan meminta lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat," jelasnya.?

Editor: Yudha