Aset PT Sacofa yang Diduga Spionase di Anambas, Kini Diambil Alih Perusahaan Lokal
Oleh : Fredy Silalahi
Jum\'at | 02-02-2018 | 18:26 WIB
Panglima-tinjau-Landing-Station-Sacofa2.gif
Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, pada tahun 2017 lalu menutup landing station PT Sacofa (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas setuju dan juga mendukung PT Super Sistem Ultima (SSU) ambil alih aset PT Sacofa Sdn Bhd. Dari hasil pemaparan PT SSU yang bergerak di bidang akses telekomunikasi fiber optik, akan memberikan bantuan bandwith kepada Pemerintah Daerah Anambas apabila sudah beroperasi.

"PT SSU sudah mendapat rekomendasi dari Kemenkopolhukam untuk mengambil alih aset PT Sacofa. Di mana PT Sacofa ini sebelumnya perusahaan asing (Malaysia) yang beroperasi tanpa izin dari Pemerintah Pusat. Bahkan penghentian pengoperasian juga dilakukan oleh Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, pada tahun 2017 lalu," ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfotik) Anambas, Jeprizal, Jumat (2/2/2018).

Jep mengakui, PT SSU merupakan perusahaan lokal (Indonesia) yang tidak berhubungan sama sekali dengan PT Sacofa. Bahkan untuk peralatan di Kantor Cabang Anambas akan digunakan alat baru.

Menurut Jep, Pemda sama sekali tidak mengkhawatirkan keberadaan PT SSU yang konon katanya akan menghubungkan kabel fiber optik dari Batam - Singapura - Merching - Anambas - Natuna - Kuching.

"Ini merupakan perusahaan lokal, jadi kita tidak perlu khawatir lagi dengan perusahaan ini. Mereka juga akan mengurus semua perizinan baik di pusat hingga ke daerah. Hanya saja, kabel milik sacofa akan digunakan mereka. Untuk alat akan menggunakan barang baru," jelasnya seraya mengatakan PT SSU akan membangun landing station di Batam dan Singapura.

Jeprizal menyinggung, dari hasil pemaparan PT SSU kepada Pemda saat berkunjung ke Anambas, perusahaan lokal tersebut akan memberikan bantuan kepada Pemda berupa akses telekomunikasi. Bahkan Pemda sangat mendukung pengoperasian PT SSU untuk mempecepat dan memperluas akses telekomunikasi di daerah perbatasan.

"Ketika pemaparan, mereka (PT SSU) akan memberikan bandwith kepada daerah. Itu merupakan bentuk Corporate Social Responsibility? (CSR) kepada daerah. Bahkan kita juga ingin mendukung program pusat untuk memberikan percepatan pengurusan izin," terangnya.

Editor: Udin