Polemik Seleksi Beasiswa, Mahasiswa Kembali Demo Disdik Kepri
Oleh : Ismail
Jum\'at | 15-12-2017 | 15:50 WIB
Demo-disdik-kepri1.gif
Aliansi Pemuda Terpelajar (Apatar) demo ke kantor Disdik Kepri pada Jumat (15/12/2017). (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau kembali didemo puluhan mahasiswa yang tak puas dengan sistem seleksi penerimaan beasiswa jalur umum, Jumat (15/12/2017).

Kali ini, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Pemuda Terpelajar (Apatar) mempertanyakan sejumlah masalah yang ada dalam seleksi beasiswa tesebut.

Diantaranya, terdapat nama penerima ganda dan indikator penilain penerima beasiswa yang tidak dibeberkan. Bahkan, massa menduga terdapat banyak nama-nama titipan oknum tertentu yang mendapatkan beasiswa tersebut. Hal itu dibuktikan dengan adanya penerima beasiswa yang berstatus honorer dan ASN.

"Kami butuh penjelasan yang konkrit. Kami minta PPTK hadir di sini, menjelaskan. Tuntaskan masalah ini," teriak Erik, salah satu mahasiswa dalam orasinya.

Erik menjelaskan, pada penerimaan beasiswa kali ini banyak terdapat masalah-masalah. Oleh karena itu, dirinya meminta Kepala Disdik Kepri, Arifin Nasir segera menuntaskan masalah pembagian bantuan pendidikan tersebut.

Menurutnya, kekeliruan tersebut bukan tanpa sebab. Dirinya menduga, pada penerimaan beasiswa jalur umum itu terdapat banyak permainan yang dilakukan oleh oknum PPTK seleksi beasiswa tersebut. Bahkan, 'titipan-titipan' menjadi prioritas penerima beasiswa.

"Kami minilai tim seleksi beasiswa ini mudah diintervensi. Untuk itu kami minta PPTK-nya dipecat, dan dilakukan seleksi ulang," tegasnya.

Sekretaris Disdik, Damsiri saat menemui demonstran menjelaskan, ada sekitar 4.600 proposal yang masuk ke timsel Disdik Kepri. Sementara jumlah bantuan yang akan disalurkan hanya untuk 975 orang.

Menurut Damsiri calon penerima yang berhak menerima bantuan antara lain mahasiswa Prestasi, mahasiswa kurang mampu, mahasiswa baru serta mahasiswa S2 dan S3.

"Saya pastikan tidak ada intervensi ataupun titipan dari pihak manapun. Apalagi sampai ada dauble nama calon penerima beasiswa," tegas Damsiri.

Tak seperti aksi sebelumnya yang sempat diwarnai kericuhan antara pendemo dan ormas pembela Disdik, aksi kali ini mendapat kawalan dari petugas kepolisian. Puluhan petugas berseragam anti huru-hara disiagakan untuk mengawal aksi tersebut.

Editor: Yudha