Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tingkatkan Investasi di Kepri

Nurdin Paparkan Investasi Pembangunan Jembatan Babin dan Pelabuhan Peti Kemas di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 19-09-2017 | 17:02 WIB
Nurdin-dan-komjen-china.gif Honda-Batam
Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, memaparkan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur kepada Investor China (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, memaparkan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur kepada Investor China. Sejumlah Investasi pembangunan di Kepri itu di antaranya, Jembatan Batam-Bintan serta pelabuhan-pelabuhan Peti Kemas dengan kapasitas besar, dikatakan Nurdin menjadi potensi besar untuk menanamkan investasi di Kepri.

"Prospek sejumlah investasi di Kepri sangat cerah dan akan sangat menguntungkan semua pihak," ujar Nurdin saat ?melakukan pertemuan dengan Courtesy Call Konsulat Jendral Republik Rakyat China di Medan, Sun Ang, di ruang kerja Gubernur, Istana Kota Piring, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Selasa (19/09/2017).

Nurdin juga mengatakan, investasi di Kepri hingga saat ini masih menjanjikan, serta banyak peluang yang sangat menjanjikan di Kepulauan Riau. Kepri membutuhkan investasi di sektor infrastruktur, pariwisata dan kemaritiman.

Nurdin menambahkan, banyak keunggulan yang dimiliki Provinsi Kepri sehingga segala peluang bisa diinvestasikan. Dunia pariwisata yang sedang tumbuh bisa menjadi pilihan untuk investasi.

Sektor kemaritiman, menurut Nurdin, punya peluang yang sangat luas. Bisa di sektor pariwisata bahari, minyak dan gas dan bidang perikanan.

"Kepri membuka diri kepada investor China untuk terus berinvestasi pada berbagai bidang. Kami siap membantu jika ada hambatan, regulasi akan dibuat semudah mungkin sehingga investor dari China nyaman berinvestasi di Kepri," ujar Nurdin.

Luas wilayahnya yang 96 persen yang merupakan lautan, menyimpan potensi yang besar. Pulau yang banyak,  air laut yang jernih dan bersih serta karang-karang yang indah merupakan sebuah anugerah yang jika dikelola dengan baik akan memberikan sumber pemasukan bagi Kepri.

Untuk dunia usaha, Gubernur menegaskan kondisi keamanan di Kepri ini cukup kondusif, aman dan bebas dari berbagai macam ancaman. Aparat keamanan memberi perhatian besar untuk kelancaran usaha di daerah ini.

Dari segi budaya, di Kepri hampir sama dengan kebudayaan China, karena populasi di Kepri hampir sebagin besar merupakan etnis China. Tempat ibadah, kuliner juga ada sehingga akan memudahkan kerja sama antar kedua pihak.

"Berwisata ke Kepri akan mendapat pengalaman lebih dan pasti ingin terus datang lagi," kata Nurdin.

Memang laju pembangunan infrastruktur di Kepri tidak selaju China. Apalagi jika melihat pembangunan jalan, jembatan, bandara, kereta api dan infratruktur lainnya. Tapi daerah-daerah di Kepri terus membangun infrastruktur menjadi lebih baik dan mendorong pergerakan ekonomi masyarakat.

Menurut Nurdin, keberadaan Jembatan Batam-Bintan dan Pelabuhan Peti Kemas, akan membuat ekonomi Kepri tumbuh dan berkembang semakin baik. Pihak yang berinvestasi, diyakini Nurdin, akan puas dan bisa mengembangkan investasinya ke banyak sektor.

"Investor dari China pasti banyak yang berminat di sektor ini," kata Nurdin.

Nurdin berterima kasih karena telah banyak investasi dari China yang masuk ke Kepri, hanya saja baru terpusat di Kota Batam. Dia berharap pada masa mendatang pemerintah China dapat meningkatkan investasinya di Kerpi, bukan hanya di Batam tapi juga di daerah lain.

"Terus dan tingkatkan investasi pada berbagai sektor di wilayah Kepulauan Riau. Investasi yang bisa saling menguntungkan, yang bisa membuat kita sama-sama hidup dan sama-sama tumbuh,” pesan Nurdin.

Pada kesempatan yang sama, Konjen China Sun Ang, menjelaskan fungsi dari Konsulat Jendral yang ada di Medan salah satunya adalah melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

"Jadi sangat jelas kalau kunjungan ke Provinsi Kepulauan Riau ini selain melihat investasi China yang telah berlangsung lama juga untuk melihat peluang-peluang lain untuk meningkatkan investasi yang telah ada sebelumnya,” ujar Sun Ang.

Menurut Sun Ang, pihaknya sudah melakukan peninjauan beberapa tempat investasi khususnya di Batam. Secara umum dia menilai bahwa kondisi usaha cukup baik dan prospek ke depannnya cukup bagus. Banyak investor yang ditemui mengatakan bahwa sangat ingin menambah nilai investasinya, namun masih ragu karena saat ini berbelitnya regulasi yang diterapkan pemerintah setempat serta Pemerintah Pusat.

"Batam memiliki potensi untuk lebih maju ke depannnya dan bisa bersaing dengan Shenzen yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus di China. Kami siap berinvestasi di Kepri karena kami mempunyai kelebihan dana dan teknologi. Satu hal yang perlu dibenahi adalah masalah regulasi yang memberatkan dunia usaha," ujar Aun Ang.

Pada kesempatan ini Konjen juga mengundang secara langsung Gubernur Kepulauan Riau untuk datang berkunjung dan melihat secara langsung perkembangan Kota Shenzen, melihat pengelolaan pelabuhan serta melihat perkembangan dan pembangunan jembatan terpanjang  yang ada di China. Konjen berharap ke depannya investasi China di Kepulauan Riau semakin meningkat.

"Terima kasih Gubernur Kepri atas penerimaan yang ramah. Kami tunggu kunjungannya di China atau bisa juga ke Medan. Semoga kerja sama yang telah lama ini semakin terjalin dengan erat dan sama-sama menguntungkan kedua belah pihak,” harap Sun Ang.

Pada akhir pertemuan ini, Gubernur Kepri mengajak Konsul untuk melihat secara langsung peta gugusan pulau di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Gubernur menjelaskan, luasnya wilayah Kepri dan posisi strategis yang dimiliki Provinsi Kepri karena berbatasan dengan beberapa negara.

Editor: Udin