Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Satpam Mesjid Agung Karimun Tewas Ditikam Pencuri Kotak Amal
Oleh : CR16
Minggu | 04-06-2017 | 17:00 WIB
satpam-mesjid1.jpg Honda-Batam
Kotak Amal besar milik Masjid Agung Karimun diberi garis police line dan tutupi kain sarung yang hendak dicuri (Foto: CR16)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Satuan Pengamanan (Satpam) Masjid Agung Karimun, Sapari (40), ditikam oleh pelaku percobaan pencurian kotak amal besar sekira pukul 02.00 WIB, Minggu (4/6/2017).

Hairozi, abang korban, menyampaikan, sekitar pukul 02.00 WIB mereka sedang berjaga dan duduk di pos penjagaan masjid. Pada saat itu korban mendapat telpon dari rekannya, Naar, yang juga merupakan satpam Masjid Agung.

"Ketika mendapat telpon dari rekan kita Naar, adik saya langsung berlari ke dalam masjid," ujar Hairozi yang juga satpam Masjid Agung Karimun.

Lanjut Hairozi, dari jauh ia melihat seorang pria (pelaku) dengan ciri-ciri tubuh tidak terlalu tinggi, mengenakan baju hitam, celana hitam di bawah lutut, dan mengenakan topi berlari keluar melalui pintu kanan mesjid.

"Pria (pelaku) tersebut berlari ke arah keluar pintu kanan masjid, dan seketika itu juga Naar berteriak memanggil saya, karena saya berada jauh di belakang adik saya (korban). Saya berlari menghampiri dan saya melihat sudah banyak darah berceceran dari pintu depan hingga turunan tangga," ujarnya.

Hairozi melihat adiknya (korban) mengeluarkan banyak darah dari perutnya. Ia dan rekannya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Sani dengan menggunakan sepeda motor.

Walaupun sudah mendapat tranfusi darah 4 kantong, namun korban tidak dapat diselamatkan, dan korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 04.30 WIB.

"Saya dan Naar langsung membawa adik saya ke RSUD karena terlalu banyak mengeluarkan darat dari perutnya. Sampai di RSUD adik saya masih bisa berjalan, dan sudah ditranfusi darah sampai 4 kantong, sayangnya adik saya tida bisa diselamatkan," katanya sedih.

Pelaku yang ingin mencuri kotak amal Masjid Agung, katanya, tidak dapat membawa satu tong amal.

"Saya salut dengan adik saya, karena keberaniannya dia rela berkorban nyawanya, sehingga kotak amal tidak dapat dibawa pelaku, walaupun adik saya harus pergi untuk selamanya," ujarnya dengan berlinang air mata.

Editor: Surya