Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nilai Pancasila Adalah Nilai Tertinggi Menuju Kemerdekaan yang Hakiki
Oleh : Opini
Kamis | 01-06-2017 | 15:50 WIB
pancasila-indonesia1.gif Honda-Batam
Foto: Jaringan Kemandirian Nasional.

Oleh : Alkautsar

Pentingya landasan negara sudah dipikirkan oleh bung karno jauh sebelum indonesia merdeka. Sejak 1918 sudah berfikir meletakkan dasar “Kebangsaan Indonesia” sebagai prinsip pertama bagi negara Indonesia merdeka.

Pancasila ini adalah hasil penggalian dari bumi nya Indonesia, Bung Karno telah berhasil menggali pancasila ini setelah tertanam jauh di dasar bumi selama 350 tahun lamanya, ini patut dihargai, bahwa pancasila adalah alat pemersatu bangsa ini, dan yang lebih penting adalah mengamalkan pancasila dalam praktek kehidupan sehari-hari untuk mencapai masyarakat adil dan makmur bedasarkan keadilan sosial.

Tanpa sebuah alat pemersatu, sangat sulit untuk meraih satu cita cita kemerdekaan dan mana mungkin bisa mempertahankan keberlangsungan bangsa yang sangat satu ini. Dengan begitu banyak suku bangsa, agama, bahasa, pemikiran dan gagasan, jika tidak diberi sebuah dasar dalam menyusun masa depan bangsa ini, maka sudah pasti bangsa ini tidak akan bertahan lama. Disinilah perlunya sebuah dasar untuk menyusun sebuah negara sebesar Indonesia ini.

Indonesia adalah negara yang populasi nya sangat besar jumlah nya, ada 260 juta jiwa di antara 300 ratus etnik yang berbeda beda, dengan beragam macam agama dan aliran kepercayaan serta bahasa yang berbeda beda, ini semua menjadi satu dalam payung yang disebut negara Indonesia. Hal ini juga dijelaskan Bung Karno pada pidato 1 juni 1945, Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu golongan tetapi Negara Indonesia adalah negara semua unuk satu.

Dalam konteks ke Indonesiaan, sebenarnya nilai-nilai itu sudah ada, yakni “Pancasila”. Pancasila adalah sebuah ideologi khas ke Indonesiaan yang nilai-nilai didalamnya adalah intisari ajaran semua kepercayaan. Selain itu, spirit-spirit yang terkandung didalamnya adalah spirit kemanusian yang luhur. Untuk itulah, pengamalan etika dan moral pancasila dalam konteks ini menjadi penting.

Pancasila merupakan sebuah rumusan yang diambil dari nilai-nilai kebaikan serta kemanusiaan universal. Pancasila tidak memihak pada salah satu agama atau suku tertentu. Didalamnya terdapat nilai-nilai yang mampu diterima oleh semua lapisan masyarakat.

Dalam pidato 1 Juni 1945 itu, Bung Karno mengajukan 5 prinsip, yakni (1) Kebangsaan Indonesia; (2) Internasionalisme atau perikemanusiaan; (3) Mufakat atau demokrasi; (4) Kesejahteraan sosial; dan (5) Ketuhanan yang Maha Esa. Jika saya peras dari lima menjadi tiga yakni sosio nasionalisme, sosio demoraksi dan ketuhanan. dan jika diperas lagi dari tiga menjadi satu, maka dapat lah menjadi Indonesia yang tulen, yaitu perkataan gotong royong. Negara indonesia yang kita dirikan haruslah negara yang gotong royong, alangkah hebat nya negara gotong royong. Jika kita tafsirkan dari apa yang di kumandangkan Bung Karno, Jangan mengira bahwa dengan berdirinya negara Indonesia Merdeka itu perjuangan kita telah berakhir. Tidak! Bahkan Di dalam Indonesia merdeka itu perjuangan kita harus berjalan terus dengan dalam alunan Gotong Royong.

Jika dalam kehidupan sehari hari nilai nilai pancasila tidak bisa di terapkan, maka ini bisa mengancamkan ke utuhan Negara Kesatuaan Republik Indonesia, yang dimana segelintir golongan dengan sangat mudah menggunakan turunan Pancasila seperti agama sebagai alat untuk menghancurkan demi memuluskan kepentingan sebuah golongan. Oleh karena itu nilai nilai pancasila ini murni sebagai langkah untuk mengantarkan indonesia pada fase ke emasan atau kemerdekaan yang hakiki yang lepas dari penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Semangat Pancasila ini harus terus di warisi kepada setiap generasi sehingga generasi muda dan gerenasi mendatang akan terus bisa memahami nilai nilai pancasila serta intisari pancasila.

Wujudkan Kesejahteraan Sosial !
Bangun Persatuan Nasional !
Menangkan Pancasila !

“SALAM GOTONG ROYONG”

Penulis adalah Eksekutif Wilayah Jabodetabek Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi