Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemendagri Kembali Berangkatkan 19 Kepala Daerah Belajar di Harvard
Oleh : si
Senin | 10-09-2012 | 15:44 WIB

JAKARTA, batamtoday -Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memberangkatkan 19 kepala daerah ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan di Harvard Kennedy School. Mereka akan mengikuti kursus Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Executive Education on Transforming Leaders)selama tiga minggu.



Menurut Kepala Badan Diklat Kemendagri Harunata, pelatihan ini adalah untuk kali kedua. Pelatihan pertama dilakukan pada 2011 lalu. Pelatihan tahap I dilaksanakan di Badan Diklat Kemendagri pada 10 - 14 September 2012. Tahap II pada tanggal 17 September - 5 Oktober 2012 di Harvard Kennedy School.

"Ini adalah kesempatan terbaik untuk memperkaya pengetahuan dan mengembangkan wawasan Kepala Daerah. Nantinya diharapkan mereka akan membangun sistem pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya, dan sesuai dengan situasi dan kondisinya," kata Harunata pada pembukaan pelatihan tersebut di Badan Diklat Kemendagri di Jakarta, Senin (10/9/2012).

Pada angkatan kedua ini, kata Harunata, akan diikuti sebanyak 19 Kepala Daerah (Bupati dan Walikota-red) didampingi Ketua Bappeda atau pejabat senior di bidang Perencanaan Daerah, serta dua pejabat dari Kemendagri dengan total jumlah peserta sebanyak 40 orang.

"Semua biaya pendidikan akan ditanggung oleh Harvard Kennedy School, tapi biaya keberangkatan akan ditanggung masing-masing kepala daerah yang dianggarkan dari APBD," katanya.

Kemendagri, lanjutnya, hanya menfasilitasi penyelenggaraan pelatihan ini yang bertujuan untuk meningkatkan kepemimpinan mereka dan bisa mengimplementasikan dalam perencanaan pembangunan di daerah. Program ini, kata Harunata, hanya diperuntukkan untuk kepala daerah dan wakil kepala tingkat kabupaten/kota yang terpilih pada 2010 ke-atas.

"Dimana setiap tahunnya akan diikutikan 19 kepala daerah, tahun lalu juha 19 kepala daerah yang baru terpilih 2010. Kalau untuk gubernur belum ada, mungkin nanti akan kita coba adakan agar juga memiliki kemampuan untuk berkoordinasi dengan bupati dan walikota," katanya.

Para peserta nantinya, jelas Harunata, akan menyusun rencana aksi untuk menunjang policy challenge yang dihadapi daerah, disesuaikan dengan ruang lingkup materi selama program. Untuk efektivitas program tersebut peserta juga didampingi para pakar dari Universitas Indonesia, Gajah Mada dan Brawijaya.

Alumni pelatihan gelombang I (2011) Zulkifli, yang Bupati Sumbawa Barat mengatakan, selama di Harvard, Kepala Daerah harus mandiri, dalam arti tinggal di kost mahasiswa, dan memasak dan mencuci sendiri.

Hal ini bagi sebagian Kepala Daerah mungkin adalah hal yang baru.  "Yang jelas kami harus pandai membagi waktu, karena juga ada penugasan-penugasan dengan deadline. Tapi ini memupuk semangat untuk lebih mandiri dan mampu merancang program-program," kata Zulkifli.