Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Batam Dinilai Gagal Tingkatkan Mutu Pendidikan
Oleh : kli/dd
Senin | 03-09-2012 | 16:26 WIB
hardi-hood.gif Honda-Batam
Hardi S. Hood.

BATAM, batamtoday - Banyaknya keluhan yang muncul dari warga terkait pendidikan di Batam, menuai kritik pedas dari salah seorang anggota DPD RI asal Kepri, Hardi Selamat Hood. Ia menilai Pemerintah Kota (Pemko) Batam gagal dalam meningkatkan mutu pendidikan.


Ditemui di daerah Seibeduk belum lama ini, Hardi mengatakan keluhan masalah pendidikan di Batam sudah terlalu banyak. Dimulai dari PPDB, gedung sekolah baru kurang, bangku dan meja belajar yang lengkap, serta pemberlakuan numpang belajar di gedung sekolah lain hingga tiga tahun ajaran.

"Jelas, Pemko Batam gagal dalam meningkatkan mutu pendidikan. Terbukti masih banyaknya keluhan mengenai gedung yang tidak ada serta perlengkapan pendukung proses belajar mengajar seperti meja dan kursi di beberapa sekolah negeri," ungkap Hardi.

Beberapa keluhan yang terjadi saat ini, kata Hardi, SDN 007 Seidaun yang masih menumpang belajar di SDN 001Seibeduk lantaran tak punya gedung sekolah baru, SMAN 17 Sagulung masih menumpang di SMPN 27 Sungai Lekop, dan beberapa permasalahan lain.

"Itu yang sudah numpang selama tiga tahun ajaran baru. Sementara SDN 008 Duriangkang numpang di masjid dan SDN 009 numpang di Rusun Mukakuning dalam tahun ajaran baru ini. Tapi, kedua sekolah baru ini tetap kekerangan bangku dan meja belajar," paparnya terkait segelintir kegagalan Pemko Batam meningkatkan mutu pendidikan yang dia maksud.

Ditambahkannya, untuk meningkatkan mutu pendidikan, Pemerintah Pusat sudah mengalokasikan anggaran 20 persen dari APBN. Namun, pada kenyataannya di lapangan dana tersebut tak sepenuhnya digunakan untuk penunjang mutu pendidikan, melainkan digunakan untuk pembayaran honorer 14 persen dan sisanya untuk kegiatan lain.

"Karena penggunaan yang tidak tepat itu, mengakibatkan pengadaan fasilitas pendukung seperti mobiler sekolah terbengkalai," sebutnya.

Keterpurukan pendidikan di Batam ini, kata Hardi, supaya segera diperhatikan oleh Pemko Batam. Semua keluhan masalah gedung dan pengadaan mobil termasuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar supaya segera dibenahi.

"Harapan kita Pemko Batam segera membenahi semua kekeruangan dalam dunia pendidikan ini. Masalah lahan itu hanya alasan klasik, pada intinya Pemko Batam gagal memajukan pendidikan," tegas Hardi.