Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Uniknya The 12th Astra Honda Safety Riding Instructor Competition 2018 di Pekanbaru
Oleh : Suci Ramadhani
Kamis | 26-07-2018 | 19:04 WIB
honda-riding.jpg Honda-Batam
The 12th Astra Honda Safety Riding Instructor Competition 2018 di Kota Pekanbaru, Riau. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Pekanbaru - PT Astra Honda Motor baru saja merampungkan perhelatan akbar berskala nasional bertajuk The 12th Astra Honda Safety Riding Instructor Competition 2018 di Kota Pekanbaru, Riau.

Safety riding instructor PT CDN Kepri, Budi Winarto menjelaskan, ajang kompetisi Instruktur Safety Riding Honda seluruh Indonesia ini bertujuan menguji keterampilan berkendara para instruktur sekaligus mengkalibrasi kemampuan mereka sesuai standar PT Astra Honda Motor.

Ada hal-hal menarik seputar gelaran kompetisi ini. Selain adanya kategori baru yang dikompetisikan (kategori Safety Riding Centre). "Venue yang digunakan untuk kompetisi ini juga yang pertama berstandar Jepang. Ya, Safety Riding Center milik PT Capella Dinamik Nusantara yang terletak di Provinsi Riau ini memiliki standar track seperti Negeri Sakura itu," katanya, Kamis (26/7/2018).

Dengan panjang track untuk braking sepanjang 200 Meter lebih Capella Safety Riding Center untuk saat ini adalah yang terpanjang di antara 5 Safety Riding Center lain di Indonesia. Selain itu ada juga track untuk kegiatan offroad.

"Hal lain yang juga menjadi catatan tersendiri di kompetisi kali ini adalah penilaian peserta kompetisi yang menggunakan sistem paperless (tanpa kertas). Setiap juri memegang gadget yang terhubung ke server sehingga hasilnya dapat dilihat saat itu," jelasnya.

Otomatis hal ini membuat para peserta semakin berhati-hati dan mengerahkan segenap kemampuan dan ketrampilan berkendara mereka, karena kesalahan mereka tidak dapat langsung terekspos. Sebagai informasi, kompetisi sebelumnya yang masih menggunakan penilaian dengan kertas peserta dapat memperkirakan perolehan poin mereka karena juri memegang dua bendera, Merah dan Putih.

"Jika seorang peserta kompetisi telah menyelesaikan satu sesi tanding maka juri akan mengangkat bendera. Jika yang diangkat adalah Bendera Putih artinya peserta tidak melakukan kesalahan yang berakibat dikurangi poin. Namun sebaliknya jika bendera yang diangkat Bendera Merah, maka peserta tersebut dipotong poinnya," ucapnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya kompetisi dibagi dalam tiga sesi yaitu braking (pengereman), di mana peserta diuji untuk melakukan pengereman dengan benar pada kecepatan yang telah ditentukan dan berhasil berhenti dengan jarak terpendek. Kedua adalah Slalom Course, di mana peserta diuji menelusuri track melalui rute yang telah diatur sebelumnya dengan tingkat kesulitan tertentu tanpa melakukan kesalahan.

"Di sini yang dinilai tidak hanya kemampuan bermanuver, namun juga postur berkendara selain juga waktu tempuh tercepat. Yang terakhir adalah Narrow Plank. Di sini peserta diuji kemampuan keseimbangannya berkendara di atas papan selebar 30 Cm. Kecepatan yang digunakan benar-benar ekstra rendah karena jarak sejauh 10 Meter harus ditempuh selama minimal 90 detik. Jika kurang dari waktu yang ditentukan maka selisih waktunya akan dikurangi poin yang telah ditentukan," pungkasnya.

Tahun ini tim Safety Riding Capella Honda Kepri belum berhasil memuncaki peringkat. Namun secara menyeluruh tim Safety Riding Capella Group berhasil meraih posisi 2 dan 3 untuk kategori Advisor Community Matic yang diraih peserta dari CDN Riau dan Aceh. Serta posisi 3 untuk kategori Advisor Community Sport dari CDN Aceh.

Editor: Gokli