Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Perawatan Gigi Portabel
Oleh : Redaksi
Sabtu | 07-07-2018 | 10:52 WIB
perawatan-gigi-portabel.jpg Honda-Batam
Mahasiswa UGM menunjukkan alat perawatan gigi yang mereka ciptakan. (UGM)

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Lima mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi alat perawatan gigi dan mulut yang memudahkan dokter dalam melakukan perawatan gigi pasien.

Alat yang dimaksud adalah Saliva Ejector Portabel Dental Tools 'Septadent' yang berfungsi untuk menyedot air liur saat perawatan gigi. Memiliki kelebihan dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi karena dirancang secara portabel sehingga praktis dan mudah dibawa kemana saja, termasuk wilayah pelosok.

"Alat ini juga tidak tergantung pada listrik dan fasilitas lain seperti kursi perawataan gigi," kata Nur Halimah Putri, kepada wartawan Jumat (6/7/2018) di Ruang Fortakgama UGM, demikian dikuti website resmi UGM.

Septadent tersusun dari sejumlah komponen seperti vacuum pump, botol vakum, selang infus, pneumatic screw, dan dental suction. Selain itu, juga alat elektronis, seperti saklar, kabel, baterai dan lcd sebagai indikator baterai.

Komponen-komponen tersebut selanjutnya dirangkai dalam suatu wadah sehingga praktis dan mudah dibawa kemana saja. Dilengkapi dengan baterai yang bisa bertahan hingga 2 jam sesuai dengan standar minimal perawatan gigi dan memiliki kecepatan sedot 10 ml/detik.

"Baterai ini bisa dapat dicharge serta dilengkapi indikator agar dapat dimonitor berapa persen sisa baterai," tutur mahasiswa Kedokteran Gigi angkatan 2016 ini.

Dalam pembuatan alat ini, Nur Halimah mengajak Fita Fathya Iriana (Kedokteran Gigi 2017), Adintaka Galih S (Teknik Fisika 2015), Yarabisa Yanuar (Teknik Mesin 2014), dan Laura Yahdiyani (Manajemen 2016).

Ide pengembangan alat berawal dari pengalaman rekan-rekannya dari FKG yang tengah menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat (KKN). Persoalan muncul saat akan melakukan perawatan gigi dan mulut di daerah yang kurang terjangkau listrik maupun keberadaan kursi.

"Dengan alat yang sudah ada di pasaran tidak memungkinkan untuk dibawa saat melakukan pengabdian masyarakat karena dimensi yang besar dan berat sehingga kurang praktis dibawa kemana-mana," papar Fita.

Fita menjelaskan pada umumnya alat perawatan kesehatan gigi dan mulut yang ada di rumah sakit atau klinik menyatu dengan kursi gigi. Salah satunya seperti saliva ejector yang berperan penting dalam prosedur perawatan gigi dan mulut. Alat ini berfungsi sebagai penghisap air liur saat penambalan gigi agar tidak mengurangi kekuatan bahan tambal.

"Dengan Septadent ini diharapkan dokter gigi, koas, maupun mahasiswa kedokteran gigi yang melakukan pengabdian masyarakat tidak perlu repot-repot melakukan perawatan gigi di tempat yang kurang terjangkau tenaga listrik," urainya.

Untuk mempermudah dalam membawanya, Septadent dirancang dengan pegangan. Saat ini, alat ini telah beredar di pasaran dibandrol dengan harga Rp799 ribu yang dapat diperoleh dengan melakukan pemesanan melalui Ig: septadent.ugm, Fb: Septadent UGM dan kontak di 087812811151.

Produk besutan mahasiswa UGM ini tidak hanya menjadi terobosan baru yang mempermudah kinerja dokter gigi saat perawatan gigi dan mulut. Alat ini juga berhasil mendapatkan dana hibah penelitian dan pengembangan produk dari Kemenristekdikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan 2018.

Editor: Gokli