Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Devan Ardian, Bayi 4 Bulan yang Berjuang Melawan Sakit dan Kemiskinan
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 29-05-2018 | 17:28 WIB
devan.jpg Honda-Batam
Devan Ardian kini harus bertahan dengan alat batu kesehatan. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Devan Ardian, bayi berusia 4 bulan yang merupakan anak ketiga dari pasangan Dicky dan Hera, kini terbaring lemah di ruang isolasi Rumah Sakit Camathya Sahidya Batam, akibat infeksi paru-paru.

Infeksi paru-paru yang diderita Devan membuat tubuhnya kurus dan tidak seceria anak bayi pada umumnya. Devan harus dibantu alat pernafasan dan juga beberapa alat medis lainnya untuk melawan penyakitnya.

Dicky, ayah Devan, menjelaskan, adanya penyakit yang diderita anaknya, sudah diketahui sejak Devan berusia 2 bulan. Namun, keterbatasan ekonomi menjadi kendala utama bagi kedua orangtua Devan untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatannya.

"Saya bekerja di galangan mas. Pekerjaan di galangan sendiri saat ini belum ada proyek apapun. Baru kemarin akhirnya kami dapat proyek dan alhamdullilah sudah selesai, namun gajinya sampe sekarang juga macet dan belum saya terima untuk biaya perobatan anak saya," ujarnya, Selasa (29/05/2018).

Dicky yang merupakan warga Perumahan Oase Marina, Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, ini mengaku bahwa Devan sendiri sebelumnya juga sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Otorita BP Batam (RSBP). Di mana pada saat dirawat di RSBP, kedua orangtua Devan akhirnya mengetahui penyakit yang diderita oleh anak bungsunya.

"Awalnya, pada usia 2 bulan itu, Devan batuknya selalu susah berhenti mas. Kalau Devan batuk bisa sampai 5 menit gak berhenti, kami takut dan kami bawa ke RSOB. Di sana Devan sempat dirawat selama 5 hari. Dan setelah melakukan scan, akhirnya kami baru tahu kalau ada infeksi di paru - parunya," lanjutnya.

Dicky mengaku bahwa selama perawatan di RSOB Batam, Devan terdaftar menjadi pasien umum tanpa adanya BPJS. Hal ini sendiri juga diakibatkan adanya keterbatasan ekonomi, selain susahnya kedua orang tua Devan dalam melakukan pengurusan kartu kepesertaan BPJS bagi Devan.

Kurangnya biaya akibat terdaftar menjadi pasien umum di RSOB Batam, akhirnya membuat kedua orang tua Devan memilih untuk membawa pulang dan merawat sendiri anak bungsunya, dengan resep obat dan juga susu yang rutin dikonsumsi oleh Devan. "Lima hari dirawat di RSOB kemarin, dokter pun mengizinkan Devan bisa kami bawa pulang mas. Selain biaya pada waktu itu kondisi anak kami juga sudah mulai membaik," ucapnya.

Dicky melanjutkan setelah seminggu meninggalkan RSOB, penyakit yang diderita oleh Devan ternyata kembali kambuh. Hal ini semakin membuat kedua orang tuanya takut, apalagi saat melihat kondisi anaknya yang semakin kurus setiap harinya. Setelah berpikir panjang, akhirnya kedua orang tua Devan memilih kembali membawa anaknya untuk dirawat di Rumah Sakit Camathya Sahidya, Panbil setelah mendapat rujukan dari Puskesmas, yang berada dekat dengan kediaman Devan.

"Sudah tiga hari dirawat disini mas, kami mau anak kami sembuh makanya kami nekat walaupun saat ini memang saya sendiri tidak memiliki uang. Yang penting kesembuhan Devan yang utama, masalah biayanya akan saya usahakan bagaimanapun caranya," kata Dicky.

Selama tiga hari sudah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit tersebut, orang tua Devan mengaku sudah menghabiskan dana kurang lebih mencapai Rp 10 juta. Dimana untuk pembiayaan perawatsan di ruang UGD, orang tua Devan diwajibkan membayar Rp 1,3 juta, dan juga untuk pemindahan Devan ke ruang isolasi serta perawatan orang tua Devan harus kembali membayar Rp 2,3 juta, selain deposit sebesar Rp 9 juta, serta obat yang harus dikonsumsi oleh anak mereka.

Sementara itu, saat ini Dicky menambahkan dari pihak Rumah Sakit sendiri sudah memberikan saran agar Devan bisa dirujuk ke Rumah Sakit lain untuk memberikan penanganan lebih lanjut bagi Devan. Dimana Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) dan Rumah Sakit Awal Bros, menjadi dua rumah sakit rujukan yang disarankan oleh pihak Rumah Sakit tempat Devan dirawat saat ini.

Namun keterbatasan kedua orang tua Devan, kembali membuat perawatan Devan untuk dapat kembali ceria mengalami kendala. Dimana untuk perawatan di Rumah Sakit Awal Bros sendiri, orang tua Devan diwajibkan membayar uang deposit terlebih dahulu sebesar Rp 15 juta.

"Beruntung Devan saat ini masih ada yang mau bantu mas, untuk biaya perawatan Devan selama disini kami dapat bantuan dari tetangga dan Ibu - Ibj PKK di kawasan rumah kami mas," paparnya.

Dicky sendiri mengaku saat ini, ia dan istrinya hanya dapat berdoa untuk kesembuhan Devan. Selain itu, Dicky juga berharap agar penanganan medis saat ini bisa langsung diberikan kepada anak bungsunya tersebut.

Editor: Dardani