Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakor Kadin Batam Bahas Transformasi FTZ ke KEK

Mustofa Sudah Sejak Lama Jelaskan ke Pusat, KEK Tak Ideal Diterapkan di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Jumat | 11-05-2018 | 17:28 WIB
rakor-kadin-batam.jpg Honda-Batam
Kadin Batam saat menggelar Rakor transformasi FTZ Batam jadi KEK. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Batam mengelar rapat koordinasi membahasa status Batam yang akan beralih dari Free Trade Zone (FTZ) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Dalam rapat kordinasi yang digelar di Radisson Hotel, Jumat (11/05/2018), itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan pengusaha di Batam. Di antaranya mantan Wakil Gubernur Kepri Soeryo Respationi dan mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP), Batam Mustofa Widjaja.

Dalam kesempatan itu, Suryo menyampaikan permasaahan di Batam yang akan menjadi KEK bukan masalahan dualisme. Tapi ini masalah ego pemangku kepentingan BP Batam dan pemerintah.

"Tapi implementasi (tindakan) pemangku kepentingan di Kepri sangat kurang. Sehingga semua lembaga berlomba-lomba mengadukan egonya masing-masing ke pusat," ujar Soeryo.

Hal itu akan merugikan para pengusaha yang sudah berinvestasi di Batam. Karena dengan berubahanya status Batam, akan merubah seluruh regulasi yang ada.

"Mana yang paling baik FTZ atau KEK? Pengusaha harus untung tapi masyarakat juga harus senang. Kita harus pikirkan bersama, jadi mohon Kadin dan asosiasi lainnya tolong perhatikan semua aspek," ujarnya.

Sementara itu Mustofa Widjaja juga menyampaikan, saat menjabat sebagai Ketua Otorita sampai Kepala BP Batam (10 tahun lebih), dirinya sudah pernah menjelaskan ke pusat jika KEK tidak ideal untuk diterapkan di Batam.

"Saya pernah menjelaskan ke pusat, bahwa Batam tidak ideal diterapkan KEK. Kalau FTZ ada kekuranganya kita mencoba perbaiki. Kita tidak tau model KEK di Batam yang akan diterapkan seperti apa. Apakah seperti Bangka Belitung model KEK di Batam, kita belum tau," tukasnya.

Editor: Dardani